Tanggap Bencana, Banser Ciputat Timur Gelar Apel Kebangsaan dan Siaga Kebencanaan
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) Ciputat Timur bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang Selatan menggelar apel kebangsaan dan siaga bencana tahun 2022 untuk memastikan kesiapan mengantisipasi potensi bencana alam.
“Potensi bencana alam di kota Tangerang Selatan beragam mulai dari bencana banjir, tanah longsor, hingga kebakaran,” kata Ketua PCNU Kota Tangerang Selatan, KH Abdullah Mas'ud, saat memimpin apel kebangsaan dan siaga bencana tahun 2022 di Lapangan Masjid Al-Kautsar Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu (05/29).
Pelaksanaan tugas, kata Kiai Mas'ud, harus dilaksanakan dengan keikhlasan, terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan diri maupun satuan dalam melaksanakan tugas, serta siapkan kondisi fisik, mental dan peralatan.
"Kedepankan kerjasama, sinergitas dan harmonisasi dengan lembaga NU khususnya yang bergerak di bidang kebencanaan dan instansi terkait, baik swasta maupun instansi pemerintah serta stake holder yang ada dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat." Tegasnya.
Selain itu, Kiai asal Gresik ini juga berpesan, agar BANSER senantiasa tetap menjaga keselamatan diri masing-masing disaat bertugas dan saling mengingatkan satu sama lain dalam hal kebaikan dan keselamatan.
Kiai Mas'ud juga berharap, apel siaga bencana ini dapat menjadi manifestasi kesiapan keluarga besar Nahdlatul Ulama, Ansor Banser dan Instansi terkait yang ada serta berbagai komponen masyarakat dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana.
"Apel Kebangsaan dan siaga bencana tahun ini, dianggap sebagai forum kegiatan antar lembaga Nahdlatul Ulama, instansi pemerintah dan masyarakat untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana." Kata Kiai Mas'ud
Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Ciputat Timur, Gus Haji Fauzul meminta seluruh elemen yang ada baik keluarga besar Nahdlatul Ulama ataupun instansi lainnya dan masyarakat untuk menyadari, bahwa bencana alam memang tidak dapat ditolak.
"Tetapi yang lebih penting adalah upaya bersama untuk dapat meminimalkan dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut atau yang biasa disebut dengan mitigasi bencana." Kata Gus Haji Fauzul.
Lebih lanjut Gus Haji Fauzul mengatakan deretan pihak-pihak terkait dapat memberikan berbagai informasi kepada warga. Khususnya masyarakat yang berada di daerah rawan bencana, sehingga masyarakat akan memahami apa apa yang harus dilakukan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Untuk itu perlu ditegaskan bahwa penanggulangan bencana alam bukan hanya tugas pemerintah maupun instansi terkait semata, melainkan tugas semua pihak. Penanggulangan bencana alam merupakan panggilan kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab bersama,” Tutupnya.
Kontributor: Singgih Aji Purnomo
