Jakarta, NU Online Banten
Kebakaran Palisades dan Eaton menjadi bencana kebakaran hutan paling merusak di Los Angeles (LA), Amerika Serikat, sejak Selasa (7/1/2025). Mengutip Reuters kebakaran ini telah menelan 10 orang korban jiwa, 180 ribu orang dievakuasi, serta menghanguskan lebih dari 10 ribu bangunan.
Secara keseluruhan, ada lima titik kebakaran yang terjadi di Los Angeles, California Selatan, Amerika Serikat. Dari kelima peristiwa kebakaran, kebakaran Palisades dan Eaton menjadi yang terbesar dan merusak lebih dari 90 persen. Salah satu faktor yang membuat kebakaran ini dapat menyebar dengan cepat adalah bertiupnya angin kencang Santa Ana dan cuaca musim dingin yang kering.
Menurut Umair Irfan, koresponden Vox tentang sains di Washington DC, angin Santa Ana sebenarnya merupakan fenomena tahunan bertiupnya angin kencang yang terjadi pada musim dingin. "Tahun ini, anginnya sangat kencang, dengan hembusan angin mencapai 100 mil per jam. Itu sebagian karena sistem tekanan tinggi yang tertahan di atas pegunungan yang membantu menekan lebih banyak udara ke luar dan ke arah barat menuju kota, dan menambah hembusan angin tambahan," ujar Umair sebagaimana dikutip dari Science Friday.
Selain bertiupnya angin musim dingin yang sangat kencang, kondisi vegetasi yang kering juga menjadi faktor api mudah menjalar. Padahal, pada 2024, musim dingin dinilai lebih basah sehingga banyak rumput dan semak yang tumbuh pesat. Banyaknya rumput dan semak yang telah tumbuh dan mengering, juga menjadi faktor yang membuat hutan-hutan di Los Angeles mudah dilalap api. Meskipun ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan dan berjibaku berhari-hari, api masih belum dapat dipadamkan.
Kondisi cuaca dan dampak langsung dari perubahan iklim diperkirakan akan memicu kebakaran yang terus meluas selama beberapa hari ke depan. Kebakaran Palisades antara Santa Monica dan Malibu di sisi barat kota dan Kebakaran Eaton di sisi timur dekat Pasadena merupakan kebakaran besar dalam sejarah Los Angeles yang menghabiskan lebih dari 34 ribu hektare lingkungan dan mengubahnya menjadi abu.
Perusahaan Prakiraan Cuaca Swasta AccuWeather memperkirakan kerusakan dan kerugian ekonomi mencapai USD 135 miliar hingga USD 150 miliar, menandakan pemulihan yang sulit dan melonjaknya biaya asuransi pemilik rumah. (NUO/Afrilia Tristara)
Editor: M Izzul Mutho Masyhadi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tradisi Ziarah Kubur saat Sya’ban
2
Membayar Kafarat Utang Puasa Ramadhan yang Belum Dilunasi
3
LBM-RMI PCNU Tangsel Kembali Gelar Bahtsul Masail Antar-Pesantren se-Jabodetabek
4
Malam Nisfu Sya’ban, Baca Doa Berikut Ini
5
Diluncurkan, Tiga Mustika ala Muslimat NU
6
Mengenakan Peci Hitam, Kapolres Tangsel Silaturahim ke PCNU Tangsel
Terkini
Lihat Semua