Iran-Israel Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata, Ini Reaksi Presiden AS Trump
Selasa, 24 Juni 2025 | 23:28 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J Trump menyesali sikap Israel dan Iran yang tetap melancarkan serangan kendati gencatan senjata telah diumumkan oleh Amerika, Selasa (24/6/2025). Dalam sebuah video wawancara dengan sejumlah awak media yang diunggah TRT World, Trump mengekspresikan rasa frustrasinya akibat tindakan yang dilakukan Israel-Iran.
"Anda tahu, kita punya dua negara yang tengah berperang sangat lama dan sangat keras dan mereka tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan," ujar Trump saat diminta tanggapan terkait Israel-Iran di Washington DC, Selasa (24/6/2025) pagi waktu Amerika Serikat.
Trump juga menyebut Israel tidak akan menyerang Iran dan semua pesawat tempur Israel akan ditarik mundur dan hanya terbang dengan bersahabat. “Israel, jangan jatuhkan bom-bom itu. Jika kalian melakukannya, itu adalah pelanggaran besar. Tarik mundur pilot-pilot kalian,” lanjutnya.
Melansir Al-Arabiya, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan bahwa ia telah memerintahkan militer untuk menyerang Teheran pada hari ini. Menurut Katz, serangan itu merupakan tanggapan atas apa yang ia sebut sebagai rudal yang ditembakkan oleh Iran dan menjadi pelanggaran gencatan senjata. Dalam unggahan terkininya, Al-Arabiya menulis klaim serupa juga disampaikan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Trump.
Dia menyebut tidak dapat membatalkan serangan ke Iran dan Israel perlu membalas terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Iran. Pernyataan Katz tersebut dibantah oleh pihak Iran.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran membantah laporan media Israel yang menuduh Iran sekali lagi menembakkan rudal ke wilayah Palestina yang diduduki setelah gencatan senjata diberlakukan, sebagaimana ditulis oleh Kantor Berita Tasnim.
Sedangkan Sekretariat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa pertahanan teguh angkatan bersenjata Iran dan serangan balasan terhadap Israel bertujuan untuk memaksa musuh agar merasa menyesal, mengakui kekalahan, dan menyetujui penghentian serangan sepihak terhadap Iran. Namun, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi menambahkan bahwa Teheran tidak mempercayai Israel dan telah "siap untuk mengambil tindakan", siap untuk "memberikan tanggapan yang tegas terhadap setiap tindakan yang melanggar" dikutip Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan, belum ada kesepakatan mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer antara Israel dan Iran. "Sampai saat ini, tidak ada kesepakatan mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer," ujar Araghchi dalam postingannya di akun X miliknya, @araghchi, dikutip NU Online, Selasa (24/6/2025).
Keputusan akhir terkait penghentian operasi militer akan diambil kemudian. Dia menekankan agar Israel menghentikan serangannya pada pukul 4 pagi waktu Teheran. "Namun dengan syarat rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, dan kami tidak berniat untuk melanjutkan respons kami setelah itu," imbuhnya.
Hal tersebut merupakan tanggapan Araghchi terhadap pernyataan Donald Trump yang menyatakan adanya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran.
Araghchi juga menyebut bahwa operasi militer masih terus berlangsung hingga pukul 4 pagi tadi waktu setempat. "Bersama seluruh bangsa Iran, saya berterima kasih kepada angkatan bersenjata berani kami yang siap sedia untuk menjaga negara tercinta kami hingga titik darah penghabisan dan yang merespons segala serangan musuh sampai menit-menit terakhir," lanjutnya dalam unggahan berikutnya di akun X-nya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran, Senin (23/6/2025). Trump menulis dalam postingan di media sosial resmi President of The United States (POTUS) miliknya bahwa dalam 24 jam, perang antara Israel dan Iran akan resmi berakhir. "Dalam 24 jam, perang antara Israel dan Iran akan resmi berakhir," kata Trump.
Sementara itu, melansir Al Jazeera, pada Senin malam, Iran mengebom pangkalan udara Al Udeid di Qatar dalam operasi yang dijuluki "Bashaer Al-Fatah," sebagai tanggapan atas serangan AS yang menargetkan fasilitas nuklir Iran. Doha lantas mengumumkan bahwa pertahanan udaranya berhasil mencegat rudal Iran.
Israel melancarkan agresi ke Iran sejak 13 Juni 2025. Setelah itu, saling serang antara Iran dan Israel terjadi. Dan, setelah berhari-hari ketidakpastian mengenai kemungkinan intervensi langsung Amerika dalam perang bersama Israel, Amerika melancarkan serangan terhadap fasilitas pengayaan uranium utama Iran, Fordow, Natanz, dan Isfahan, pada Ahad dini hari. (Afrilia Tristara, Husnul Khotimah)
Editor: M Izzul Mutho Masyhadi
Terpopuler
1
Ada-Ada Saja Pendidikan Kita (Indonesia)
2
Ketua PCNU Kabupaten Serang: Kader NU Bukan Komentator, Harus Berperan Aktif
3
Sopian Terpilih sebagai Ketua PAC Ansor Banjarsari, Baehaqi Jadi Nakhoda Malingping
4
Berburu Kemabruran Haji
5
Iran-Israel Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata, Ini Reaksi Presiden AS Trump
6
Haul Pendiri YINH, KH Abdurrauf juga Penggerak NU di Malingping
Terkini
Lihat Semua