Internasional

Rudal Iran Gempur Israel, Amerika Bantu Tangkal

Ahad, 15 Juni 2025 | 10:03 WIB

Rudal Iran Gempur Israel, Amerika Bantu Tangkal

Tampak ledakan saat serangan rudal di Tel Aviv, Israel, Jumat (13/6/2024). (Foto: AP/Tomer Neuberg)

Jakarta, NU Online Banten

Serangan Israel ke Iran mendapat reaksi. Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran memulai gelombang serangan terhadap Israel pada Jumat (13/6/2025) malam. Kantor Berita Republik Islam Iran, IRNA, melaporkan, serangan itu terjadi beberapa jam setelah rezim Israel—dalam agresi yang tidak beralasan—menargetkan lokasi di wilayah Iran, termasuk bangunan tempat tinggal.


Serangan balasan Iran dimulai tanpa pemberitahuan. Gambar serta rekaman video mulai bermunculan mengenai rudal demi rudal yang menembus pertahanan rudal Israel dan meledak saat menghantam target. Bola api besar menerangi langit malam di Tel Aviv dan Yerusalem saat itu.



Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat setelah serangan dimulai bahwa puluhan target Israel—termasuk lokasi militer dan pangkalan udara—menjadi sasaran serangan tepat sasaran. Dikatakan bahwa rincian lebih lanjut akan diberikan kemudian.


Dalam pernyataan kedua sekitar tengah malam, IRGC mengatakan, unit rudal dan pesawat nirawak pasukan tersebut telah menargetkan pangkalan militer Israel yang telah digunakan untuk memulai serangan terhadap Iran serta pabrik senjata industri dan lokasi militer lainnya di Israel.


Pernyataan tersebut menjelaskan, intelijen yang dikumpulkan—termasuk melalui citra satelit—menunjukkan puluhan rudal balistik telah mengenai target.


Pada Jumat malam, Israel melancarkan serangkaian serangan militer di dan dekat ibu kota Iran, Teheran, serta kota-kota Iran lainnya. Bersamaan dengan itu—dan mengantisipasi respons Iran yang menghancurkan—,Menteri Urusan Militer Israel Israel Katz mengumumkan keadaan darurat di seluruh Israel.


Militer Israel juga melancarkan serangan terarah terhadap petinggi militer Iran. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri dan Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami dibunuh di Teheran.


Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menunjuk petinggi militer baru pada hari yang sama. Tepat sebelum serangan Iran dimulai, Khamenei menegaskan dalam pidato yang disiarkan televisi kepada rakyat bahwa Israel tidak akan dapat lolos dari serangan terhadap Iran tanpa cedera. “Tindakan tegas harus diambil, dan akan diambil. Kami tidak akan memberi toleransi kepada mereka. Kehidupan mereka pasti akan suram,” ujarnya.


AP News menggambarkan bagaimana rudal Iran menyerang Israel sebagai balasan atas serangan mematikan Israel terhadap situs nuklir dan pemimpin militer. Raungan sirene serangan udara dan gemuruh ledakan terdengar di seluruh Israel pada hari Jumat. Wartawan Associated Press mendokumentasikan ledakan saat roket Iran menghantam Tel Aviv, pusat komersial Israel. 


Paramedis, seperti dikutip AP News, menerangkan, lima orang terluka. Sedangkan ABC News melaporkan, pada Sabtu (14/6/2025) pukul 03:44 WIB, setidaknya 41 orang terluka akibat serangan Iran terhadap Israel tersebut.  


Sementara itu, seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi kepada ABC News bahwa AS membantu Israel dalam menangkal serangan Iran dengan menembak jatuh rudal yang menargetkan negara itu. Para pejabat AS juga mengonfirmasi bahwa dua kapal perusak Angkatan Laut AS kini berada di Mediterania Timur, dipindahkan setelah serangan Israel terhadap Iran, Kamis malam, sebagai langkah pencegahan.


Salah satu kapal perusak tersebut adalah USS Thomas Hudner, yang membawa sistem pertahanan udara yang mampu menembak jatuh rudal balistik jarak jauh. Saat ini ada sembilan kapal Angkatan Laut AS di Timur Tengah yang terutama digunakan sebagai pencegah dan dalam operasi melawan kelompok Houthi di Yaman.


Sebelumnya, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengutuk serangan Israel di Iran yang menewaskan warga sipil. Dia menyebut, Iran tidak akan tinggal diam dalam menghadapi kejahatan ini dan akan membuat musuh menyesali tindakan bodohnya.


"Rakyat dan pejabat Iran tidak akan tinggal diam menghadapi kekejaman ini, dan respons yang sah dan kuat dari Republik Islam akan membuat musuh menyesali tindakan bodohnya," kata Pezeshkian, seperti dikutip kantor berita Republik Islam Iran, IRNA, Jumat (13/6/2025). (NUO/Ahmad Naufa)



Editor: M Izzul Mutho Masyhadi