• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Keislaman

Sambut Ramadhan dan Mengisinya supaya Maksimal

Sambut Ramadhan dan Mengisinya supaya Maksimal
Ilustrasi Ramadhan. (Foto: NUO)
Ilustrasi Ramadhan. (Foto: NUO)

RAMADHAN 1445 Hijriah tinggal hitungan hari. Di bulan tersebut, umat Islam memiliki kewajiban berupa menjalankan puasa. Allahu yarham KH A Nuril Huda dalam tulisan berjudul Bagaimana Menyambut Ramadhan? yang dimuat oleh NU Online menyebutkan ada 15 cara yang bisa dilakukan agar puasa Ramadhan lebih sempurna.



“Agar puasa Ramadhan dapat dikerjakan dengan sempurna dan mendapatkan pahala dari Allah swt, maka hendaknya melakukan hal-hal ini,” tulisnya dilansir NU Online, Rabu (28/2/2024).



Menurut kiai yang pernah menjabat sebagai ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) masa khidmah 2004-2010 itu, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan diri dan memohon maaf kepada sesama. “Pertama, mempersiapkan jasmani dan rohani, mental spiritual seperti membersihkan lingkungan, badan, pikiran dan hati dengan memperbanyak permohonan ampun kepada Allah swt dan minta maaf kepada sesama manusia,” jelasnya.


Kedua, menyambut bulan suci Ramadhan dengan rasa senang dan gembira karena akan meraih kebajikan yang berlipat ganda. Ketiga, meluruskan niat yang tulus ikhlas, hanya ingin mendapat ridha Allah swt. Karena setan tidak akan mampu mengganggu orang yang tulus ikhlas dalam ibadah.

 


Keempat adalah berpuasa dengan penuh sabar untuk melatih fisik dan mental. Menurutnya, dengan kesabaran seseorang akan mendapat pahala yang sangat banyak. Ia kemudian mengutip firman Allah dalam surat Az-Zumar ayat kesepuluh yang memiliki arti Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.’’ (QS Az-¬Zumar: 10)



Kelima, menyegerakan berbuka jika waktunya sudah tiba dan mengakhirkan makan sahur. Keenam berdoa ketika berbuka puasa. Salah satu pendiri organisasi mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini kemudian menuliskan dua jenis doa yang dibaca ketika berbuka puasa.


Rasulullah SAW selalu berdoa ketika berbuka puasa, dengan membaca doa:

 
اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu

 

ذَهَبَ الظَّمَاءُ وَابْتَلَّتْ العُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأجْرُ إنْ شَاءَ اللهُ

Dzahaba adh-dhama`u wabtallat al-‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaAllaah



Ketujuh adalah berbuka dengan kurma atau air. Menurutnya, ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dalam hadits riwayat Abu Dawud. Rasulullah SAW berbuka puasa dengan kurma basah sebelum Shalat Maghrib, jika tidak ada maka dengan kurma kering, dan jika tidak ada maka berbuka dengan beberapa teguk air. (HR Abu Dawud)



Kedelapan, bersedekah sebanyak-banyaknya. Hal ini dikarenakan sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan. Kesembilan adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an, menghayati dan mengamalkannya. “Sebagaimana Rasulullah saw setiap bulan didatangi Malaikat Jibril untuk mengajarkan Al¬Qur'an. Al-Qur'an yang dibaca pada Ramadhan akan memberi syafaat kepada pembacanya kelak di hari kiamat,” ungkapnya.



Kesepuluh, meninggalkan kata-kata kotor dan tidak bermanfaat, karena akan menghilangkan pahala puasa. Kesebelas, tidak bermalas-malasan dalam semua aktivitas dengan alasan berpuasa, karena puasa bukan menghambat aktivitas dan produktivitas justru meningkatkan prestasi.



Kedua belas, melakukan i’tikaf di masjid, terutama pada 10 hari akhir bulan Ramadhan. Hal ini seperti yang pernah Rasulullah saw lakukan, yakni membiasakan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir tiap Ramadhan. Ketiga belas, adalah memperbanyak ibadah. Salah satunya adalah shalat malam dengan mengajak keluarga untuk ibadah malam.


Keempat belas, bagi yang mampu, dianjurkan untuk melakukan umrah di bulan Ramadhan, karena pahala-nya seperti berhaji. Kelima belas adalah memperbanyak membaca tasbih, karena sekali tasbih di bulan Ramadhan lebih baik dari seribu tasbih di luar Ramadhan. (Ahmad Hanan)


Keislaman Terbaru