Khutbah

Khutbah Jumat: Jangan Sia-Siakan 10 Terakhir Ramadhan

Maasyiral Muslimin rahimakumullah Mengawali khutbah Jumat pada hari ini, Khatib ingin berwasiat kepada jamaah sekalian wabilkhushush kepada diri Khatib sendiri untuk senantiasa bertakwa kepada Allah swt. kapanpun dan dimanapun berada. Rasulullah saw. bersabda; اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ (رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ) Artinya: Bertakwalah kepada Allah subhanahu wa ta’ala di manapun engkau berada. Iringilah kejelekan itu dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapusnya (kejelekan). Dan pergaulilah manusia dengan pergaulan yang baik. (H.R. at-Tirmidzi) Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Tak terasa kita sudah memasuki chapter ke-3 dari bulan Ramadhan, yaitu 10 hari terakhir. Jika seluruh hari-hari Ramadhan dipenuhi keberkahan, maka puncak keberkahannya ada di 10 hari terakhir ini. Begitu banyak riwayat yang menyebutkan kemuliaan 10 hari terakhir Ramadhan. Bahkan dalam sebuah hadist, sayyidah ‘Aisyah r.a menceritakan; كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ، وَشَدَّ الْمِئْزَرَ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِمُسْلِم)   Maknanya: “Adalah Rasulullah apabila sepuluh malam terakhir Ramadhan telah tiba, beliau menghidupkan malam dengan shalat dan berbagai ibadah, membangunkan keluarganya untuk shalat malam dan ibadah-ibadah yang lain, bersungguh-sungguh dalam beribadah melebihi apa yang biasanya dilakukan dan tidak menggauli istri-istrinya” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kamis, 6 Mei 2021 | 21:57 WIB