• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Gus Yaqut: Tak Boleh Ada Kelompok Besar Mempersekusi yang Kecil

Gus Yaqut: Tak Boleh Ada Kelompok Besar Mempersekusi yang Kecil
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

JAKARTA, NU Online Tangsel - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa ada prinsip-prinsip dasar yang harus dipegang dan diakui bersama sebagai warga negara yakni bahwa semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.

"Dia mau Syiah, mau Ahmadiyah, mau NU (Nahdlatul Ulama), mau Muhammadiyah, mau siapapun, di depan hukum itu sama. Oleh karena itu, negara wajib melindungi mereka anggota-anggota organisasi ini sebagai warga negara," ujar Gus Yaqut dalam Webinar Silaturahmi Nasional Lintas Agama dengan tema "Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan" yang digelar secara virtual dan videonya diunggah di akun Instagram @gusyaqut, dikutip Senin (28/12).

Dikatakan Gus Yaqut, jika ada perbedaan keyakinan, tidak boleh ada alasan kelompok yang merasa paling besar mempersekusi atau  menghakimi kelompok yang paling kecil. "Ini sikap dasar yang akan pemerintah pegang," katanya.

Kedua, kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini, jika ada perbedaan pandangan, keyakinan dan pendapat terkait dengan hal-hal keagamaan, pihaknya meminta untuk diselesaikan dengan jalur dialog. "Kementerian Agama, saya sebagai Menteri Agama siap untuk memberikan fasilitas mereka untuk berdialog. Itu sikap dasar. Kemudian saya sampaikan insyaAllah forum ini akan jadi saksi dan mengawal bahwa saya akan pegang dua hal ini selama saya diberikan amanah sebagai Menteri Agama," tuturnya.

Panglima Banser ini juga menceritakan peristiwa menghebohkan ketika dua hari setelah dirinya dilantik menjadi Menag, ada kejadian yang mengagetkan. "Tiba-tiba ada berita yang bahwa Menteri Agama akan mengafirmasi umat Syiah dan Ahmadiyah. Terlepas konteksnya bahwa ini benar atau salah, saya tidak pernah mengatakan itu. Tapi ada pers, ada media yang menulis seperti itu dan mengatasnamakan saya. Itu kaget saya," ungkapnya.

Dikatakan Gus Yaqut, dari peristiwa itu, ternyata ancaman pemecah belah yang ada saat ini bukan hanya agama yang disalahgunakan, tapi juga media yang disalahgunakan. "Ini media kredibel," katanya.

"Jadi memang semua yang serba salah guna, itu pasti tidak baik. Saya kaget, tapi saya katakan saya sebagai Menteri Agama, sebagai wakil pemerintah, saya akan mendudukkan persoalan ini pada tempat yang semestinya," tuturnya.
 


Nasional Terbaru