• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Kiai Matin Sebut Islam sebagai Agama yang Mengatur Tatakrama Manusia

Kiai Matin Sebut Islam sebagai Agama yang Mengatur Tatakrama Manusia
Kiai Matin Syarkowi (berkopiah putih) (Foto:SultanTV)
Kiai Matin Syarkowi (berkopiah putih) (Foto:SultanTV)

Serang, NU Online Banten
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Serang, Banten KH Matin Syarkowi menyebut Islam sebagai agama yang mengatur tatakrama umat Manusia.


Kata Pengasuh Pesantren Al-Fathaniyah ini, Islam tidak pernah menginginkan umat-Nya melakukan ujaran kebencian dalam hal apapun. Sebab, Islam agama yang penuh dengan kasih sayang.


"Islam itu mengatur tidak hanya tatakrama dengan Manusia tapi juga sopan santun selain Manusia. Karena itu berprasangka, menuduh orang munafik, mengkafirkan orang tidak boleh. Apalagi sesama muslim," ujar Kiai Matin, saat menjadi pembicara Program Talk Show yang digelar Sultantv, Kamis (24/12).


Kiai Matin menambahkan, Islam mengatur tata hidup hamba-Nya melalui aturan yang disebutnya sebagai ajaran. Bukan dengan nafsu. 


“Beragama kitu tidak hanya bisa mengandalkan nafsu tapi harus dengan ilmu,” tegas Kiai Matin. 


Di sisi yang lain, masyarakat sering terjebak pada sosok seseorang dan seringkali dikaitkan dengan status atau nasab. Padahal, katanya, ilmu dalam islam bukan berdasarkan nasab tapi berdasarkan kasab (usaha) atau tolab (belajar).


"Karena itulah Rasul dalam haditsnya menyebut Ulama itu Pewaris Para Nabi. Artinya yang berilmu itulah pewaris para nabi bukan karena nasab atau turunan,” tuturnya.


Kiai Matin lantas menyinggung cara ber-Islam dalam bernegara kelompok tertentu yang kerap melakukan intoleransi. 

Dia menyebut, Indonesia telah memiliki Undang-undang yang dirumuskan bersama yang menjadi tolak ukur dalam berinteraksi dengan masyarakat non Muslim.


 “Bersyukur kita hidup di Indonesia dimana segala aturan dari mulai Presiden, gubernur sampai dengan yang pemimpin terkecil lurah misalnya atau RT tetap syaukahnya berdasarkan Undang-undang atau bil qonun. Bukan tangan besi,” tutupnya.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori

 


Nasional Terbaru