Juru Damai Dunia, Mustasyar PBNU Ingatkan untuk Jaga Kekompakan
Jumat, 17 Februari 2023 | 10:19 WIB
Jombang, NU Online Banten
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Nurul Huda Dzajuli mengimbau, kepada seluruh warga dan pengurus NU untuk senantiasa menjaga keikhlasan. Terutama menjaga persatuan di internal organisasi. Karena, hal itulah yang akan menguatkan jami'iyah dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
"NU itu harus kompak. Siapa pun yang khidmah dengan NU, jangan sekali-kali (konflik gara-gara) rebut jabatan, rebut kekuasaan," pesan KH Nurul Huda Dzajuli pada Tasyakuran Satu Abad NU di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Jum'at (17/2/2023) dini hari.
Kiai Nurul Huda mengingatkan kepada para kiai dan pengurus. Karena pada waktu mendekati Pemilu. Para kiai akan banyak kedatangan tamu dengan berbagai macam. Oleh karena itu, menjaga kekompakan adalah modal dasar untuk tetap tak tergoyahkan.Â
"Jangan sampai NU pecah," pesan KH Nurul Huda Dzajuli yang datang didampingi oleh puteranya KH Abdurrahman al-Kautsar (Gus Kautsar).
Baca Juga
NU Memasuki Abad Baru
Â
Dunia Internasional dan Peran NU
Sementara, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Haris Shodaqoh mengingatkan peran global NU untuk menjadi juru damai sebagai cerminan dari misi kasih sayang universal Islam, rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi semua). Kendati begitu, NU mesti tetap konsisten pada prinsip-prinsip yang telah dicanangkan para pendirinya baik dalam hal akidah, syariah, maupun akhlak.Â
Â
"NU harus mampu menjaga hal-hal lama yang baik, dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik, al-muhafadhah 'alal qadimish shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah, tanpa keluar dari ajaran salafus shalih," kata Wakil Rais 'Aam PBNU KH Anwar Iskandar yang memandu acara.
Baca Juga
Ketika NU Memilih Jalan Lain
Sebelumnya, Kiai Anwar juga menyampaikan sejumlah capaian fenomenal, yakni Muktamar Internasional Fikih Peradaban I sebagai kelanjutan dari G20 Religion Forum (R20) yang juga diinisiasi NU. Salah satu butir deklarasi dari pertemuan ulama dunia itu adalah memberi legitimasi kepada Piagam PBB dan PBB itu sendiri sebagai institusi multilateral yang sah dari kacamata syariat.
Â
"NU telah mendeklarasikan sebuah cita-cita besar bahwa kita ingin jadi pelopor dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah dunia," katanya.
Peran tersebut, menurutnya, adalah usaha NU dalam menerjemahkan prinsip ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan) yang sudah dicanangkan KH Achmad Siddiq, Rais 'Aam PBNU (1984-1991).Â
Trilogi ukhuwah itu telah dielaborasi secara pemikiran oleh KH Abdurrahman Wahid lalu diwujudkan dalam program-program oleh kepengurusan PBNU saat ini.
Masih di tempat yang sama, Ketua PBNU Alissa Qotrunnada Munawaroh menyebut, acara ini sebagai malam spiritualitas yang dihadiri para kiai yang mayoritas dari jajaran mustasyar dan syuriyah dari pusat dan se-Pulau Jawa.
"Terimakasih atas dedikasi, kerja keras dan kerja samanya. Semoga kita mendapat barokah muassis NU melalui khidmah kita beberapa hari ini. Saya senang, rangkaian Harlah 1 Abad NU yang megah, kita akhiri dengan hikmat dan syahdu di makam muassis NU. Semua tak lepas dari khidmah teman-teman semua," tandas Ning Alissa.
Terpopuler
1
Perang Iran-Israel, PBNU Desak Genjatan Senjata Segera
2
AKN NU Membangun Kader dengan Jiwa Petarung
3
Jadi Kader IPNU-IPPNU Butuh Semangat dan Istiqamah
4
Sopian Terpilih sebagai Ketua PAC Ansor Banjarsari, Baehaqi Jadi Nakhoda Malingping
5
AKN NU sebagai Ikhtiar Lahirkan Pemimpin NU Masa Depan
6
Berburu Kemabruran Haji
Terkini
Lihat Semua