Jakarta, NU Online Banten
Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis (BPIS) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Zannuba Ariffah Chafsoh angkat suara soal pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. "Saya orang NU, saya mendukung pelestarian Raja Ampat," ujar Yenny Wahid melalui unggahan akun Instagram pribadinya, Rabu (11/6/2025) malam.
Putri dari KH Abdurrahman Wahid, presiden ke-4 Republik Indonesia, yang akrab disapa Yenny Wahid itu menilai pendapatan pemerintah dari tambang nikel, tidak sebanding dengan harga kerusakan alam yang akan ditimbulkannya.
Yenny mengutip Mahatma Gandhi yang menyatakan bahwa dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak cukup memenuhi keserakahannya. "Pernah kah kita bertanya, berapa triliun uang yang harus kita bayarkan untuk menciptakan keindahan alam bawah laut seperti di Raja Ampat? Jawabannya adalah uang sebanyak apa pun tidak akan mampu menciptakannya," ucapnya.
Dia menegaskan bahwa keindahan alam tercipta oleh waktu dan proses evolusi kehidupan di bumi yang telah berlangsung selama miliaran tahun, jauh sebelum manusia modern ada. "Setiap spesies bawah laut adalah bagian dari orkestrasi teater alam yang dipimpin langsung oleh Yang Maha Kuasa," ujarnya, dilansir NU Online.
Tugas manusia, lanjutnya, hanyalah menjaga dan menikmatinya tetapi tidak untuk merusaknya. Generasi mendatang punya hak waris untuk menikmati keindahan alam tersebut. "Biarkan Raja Ampat seperti adanya, jangan biarkan keserakahan menguasainya," imbuh direktur Wahid Foundation itu.
Seperti diberitakan, usai ramai tagar #SaveRajaAmpat yang disuarakan warganet dan masyarakat sipil, pemerintah menyetop dan mencabut izin usaha pertambangan (IUP) 4 perusahaan tambang yang berada di pulau-pulau kecil Raja Ampat. Empat perusahaan tersebut yakni PT Kawei Sejahtera Mining, PT Mulia Raymond Perkasa, PT Anugerah Surya Pratama, dan PT Nurham. Sementara itu PT GAG Nikel milik anak usaha PT Antam Tbk tak dicabut izinnya.
Yenny berharap pemerintah juga membatalkan izin tambang lainnya yang masih beroperasi di sekitar Pulau Raja Ampat. "Terima kasih Presiden Prabowo sudah mendengar rakyat, 4 izin penambangan sudah batal. Tinggal satu lagi," ucap Yenny.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi tidak dicabutnya IUP PT Gag Nikel. Mulai dari memiliki rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) hingga permintaan pemerintah daerah (pemda) yang menginginkan menjadi daerah maju. "Dari 5 IUP yang beroperasi, yang mempunyai RKAB itu hanya satu IUP yang beroperasi, yaitu PT Gag Nikel, yang lainnya di tahun 2025, belum mendapat RKAB," kata Bahlil dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/6/2025). (Suci Amaliyah)
Terpopuler
1
Soal Pertambangan di Raja Ampat Ini Kata Ekonom Unusia
2
Ketika Alumni Pesantren Krapyak Sinergi Ekonomi
3
Khutbah Jumat: Dzikir Menenteramkan Jiwa
4
Hukum Menghadiri Undangan Pernikahan Nonmuslim
5
Akademisi Unusia: Identitas Kultural Tak Sekadar Simbol Sejarah
6
Penulisan Sejarah Ulang yang Dicap Resmi Abaikan Pluralitas dan Lahirkan Otoritarianisme
Terkini
Lihat Semua