Nasional

Lesbumi Ajak Jawab Tantangan Kemanusiaan melalui Muktamar Kebudayaan

Ahad, 20 April 2025 | 21:47 WIB

Lesbumi Ajak Jawab Tantangan Kemanusiaan melalui Muktamar Kebudayaan

Ketua Lesbumi PBNU KH Jadul Maula. (Foto: SSY- Lesbumi PBNU)

Jakarta, NU Online Banten

Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH M Jadul Maula mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut serta menjawab tantangan kemanusiaan. "Apa pun agamanya, etniknya, afiliasi organisasi maupun politiknya untuk bersama-sama menjawab tantangan kemanusiaan itu," katanya dalam rangka menyambut Hari Lahir (Harlah) Ke-65 Lesbumi NU melalui kanal Youtube Lesbumi PBNU yang dikutip NU Online, Ahad (20/4/2025).


Menurutnya, ada tiga tantangan kemanusiaan yang harus dihadapi dan dijawab oleh Lesbumi NU. Perang, ketidakseimbangan alam di mana-mana, dan perkembangan teknologi digital yang mengarah ke dehumanisasi. Dalam rangka menjawab itu, Lesbumi tengah merancang sebuah even bernama Muktamar Kebudayaan.


Hal tersebut, lanjutnya, guna menghadirkan momentum yang bermakna. Rencananya, momentum itu bakal diwujudkan bersamaan dengan momentum besar yang terjadi pada September atau Oktober. "Di September ada Equinox, hari ketika matahari tepat di atas khatulistiwa, ini adalah hari keseimbangan. Kemudian kita mempunyai momentum 20 Oktober, Hari Kebangkitan Nasional. Maupun 28 Oktober Hari Sumpah Pemuda. Bagaimana kita jadikan momentum ini jadi momentum yang bermakna," ujarnya.


Melalui Muktamar Kebudayaan, dia berharap dapat membangun bangsa dan kemanusiaan melalui pendekataan kebudayaan yang berakar pada spiritualitas. "Kita bangun lagi bangsa kita, kemanusiaan kita dengan pendekatan kebudayaan. Dan kebudayaan itu akarnya dari spiritualitas manusia dan inilah jati diri peradaban nusantara," terang pengasuh Pondok Pesantren Kaliopak, Jogja, itu.  



Ketika Lesbumi NU dapat menjawab tantangan ini berarti turut menyumbangkan kepada dunia dalam menghadapi tantangan kemanusiaan yang sama. "Mudah-mudahan momentum Harlah Lesbumi hari ini itu bisa menyumbangkan sesuatu bagi bangsa kita dan bagi kemanusiaan pada umumnya. Terima kasih," pungkasnya.


Sebagai informasi, dalam 3 tahun terakhir berbagai program telah dilakukan Lesbumi untuk memperkuat warisan budaya dan spiritualitas Nusantara.  Program tersebut di antaranya, penanaman pohon pusaka di Bali; revitalisasi kisah panji; pameran Komite Hijaz; serta sarasehan tokoh adat Nusantara yang menguatkan praktik ekologi spritual. Hal tersebut guna untuk menjaga keseimbangan antara tradisi, kebudayaan, dan tantangan zaman.


Dan seperti diketahui, Lesbumi didirikan pada Syawal 1381 atau bertepatan dengan akhir Maret 1962. Artinya, di Syawal 1446 ini, Lesbumi genap berusia 65 tahun. (Husnul Khotimah)

Â