• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 5 Mei 2024

Nasional

Melawan Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23, Menanti Pembuktian STY Lagi

Melawan Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23, Menanti Pembuktian STY Lagi
Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia U-23 dari Korsel. (Foto: PSSI)
Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia U-23 dari Korsel. (Foto: PSSI)

Banten, NU Online Banten

Duel Indonesia kontra Korea Selatan (Korsel) di perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (25/4/2024) waktu setempat atau Jumat (26/4/2024) pukul 00.30 WIB menarik dinanti. Bukan hanya penampilan Garuda Muda yang ciamik di babak sebelumnya dan untuk kali pertama lolos ke perempat final sebagai torehan sejarah. Juru taktik Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, yang berasal dari Korsel, layak jadi pembuktian.
 


Shin Tae-yong memastikan bersikap profesional di pertandingan krusial tersebut. Shin memastikan dirinya tidak akan setengah hati menghadapi tim nasional negaranya itu. "Memang posisi saya sekarang apa? Maksudnya pelatih kepala negara mana gitu?," ujar Shin Tae-yong menjawab pertanyaan apakah dirinya lebih bangga melihat Indonesia lolos ke Olimpiade atau Korsel menjadi juara Piala Asia U-23 2024, dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis (25/4/2024).

 


Pelatih 52 tahun itu akan berusaha supaya Indonesia bisa mengalahkan Korsel. Dengan melaju ke babak semifinal, Indonesia lebih dekat dengan target meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024. Seperti diketahui, juara, runner-up, dan peringkat ketiga Piala Asia U-23 mendapatkan tiket otomatis ke Olimpiade. Sedangkan tim peringkat empat akan bertanding dengan wakil dari Afrika, Guinea.



Di atas kertas, Korsel lebih diunggulkan meraih kemenangan atas Indonesia. Tetapi Shin Tae-yong (STY) tidak merasa inferior. Shin mengaku merasa lebih tenang menghadapi Korsel, apalagi tim asuhannya punya waktu istirahat satu hari lebih banyak dari lawannya itu.



Indonesia melakoni laga terakhir Grup A pada Ahad (21/4/2024) sore waktu setempat atau malam WIB. Sedangkan Korsel masih bertanding dengan Jepang pada pertandingan pamungkas Grup B, Senin (22/4/2024). ’’Dan apalagi saya benar-benar tahu sekali lawannya (Korea Selatan) seperti apa," ucap pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tersebut.

 


Sebelumnya STY berharap bisa menghindari bertemu dengan Korea Selatan, walaupun Jepang mungkin lawan yang sulit. “Namun tetap saya punya pengalaman melawan mereka saat menjadi pemain atau pun pelatih, Jepang mungkin akan mendominasi, kami bisa mengatasinya. Sebenarnya saya ingin bertemu Korea Selatan itu di final. Itu pemikiran saya sebelum lawan kami ditentukan. Saya tidak begitu senang. Ini takdir. Kami akan melakukan yang terbaik untuk besok,” ungkapnya.

 


Dari pemain, Rizky Ridho mengatakan, semua pemain sudah siap untuk menampilkan yang terbaik.’’Kita akan ikuti instruksi dari pelatih untuk pertandingan melawan Korsel dan semoga kita bisa menang, dan lanjut sampai ke target kita yaitu lolos ke Olimpiade Paris 2024,” ujarnya.



Perlu diketahui, diperkuat pemain-pemain keturunan Indonesia seakan menjadi nafas baru bagi Tim Nasional Indonesia. Di antaranya adalah Justin Hubner. Tembok kukuh lini belakang yang juga bisa dimainkan pada posisi gelandang bertahan.

 

Baru bergabung ke skuad ‘Garuda Muda’ di pertandingan melawan Australia, Hubner menunjukkan kelasnya di laga pamungkas fase grup melawan Yordania. Meski ia melakukan gol bunuh diri, overall permainan Hubner sebagai trio bek tengah bersama Rizki Ridho dan Muhammad Ferrari mampu mematikan serangan Yordania.



Keberadaan Hubner di lini pertahanan dinilai memberikan kenyamanan tersendiri bagi pecinta timnas Indonesia dan tentunya bagi sang kiper, Ernando Ari, yang tampil memukau sepanjang perhelatan Piala Asia U-23 Qatar ini.

 


Pemain klub akademi Wolverhampton Wanderers yang tahun ini baru dipinjamkan ke klub Jepang Cerezo Osaka, mengambil sumpah pada 6 Desember 2023. Justin Quincy Hubner lahir di Belanda 20 tahun silam di Kota Den Bosch. Ibunya merupakan warga Belanda. Sedangkan ayahnya mempunyai darah Indonesia yang berasal dari Makassar dan Jakarta.



Karir bek tengah ini bermula saat bermain untuk tim Akademi Willem II hingga klub lokal kotanya FC Den Bosch. Bakat natural sebagai seorang bek tengah dalam diri Hubner tercium hingga ranah Britania. Pada 2020, yang kala itu masih berusia 15 tahun diboyong klub Premier League Wolverhampton Wanderers untuk bermain di tim akademi.



Keunggulannya dalam duel fisik dan membaca permainan menjadikannya pemain tak tergantikan di Tim U-19 hingga U-23 Wolves. Ia juga menjadi kapten tim berkat jiwa kepemimpinannya di lapangan. Bahkan pada Desember 2023 dalam lanjutan laga Premier League, namanya masuk ke dalam daftar skuad utama asuhan Gary O’Neil melawan Arsenal di Emirates Stadium. Meski pada akhirnya ia hanya menjadi penghangat bangku cadangan, tentu hal ini jelas menandakan kemampuan seorang Justin Hubner.

 

Di timnya saat ini Cerezo Osaka, ia sudah memainkan dua pertandingan dan satu di antaranya bermain penuh. Kiprahnya di Jepang yang baru dimulai ini sudah mendapatkan respons positif dari Pelatih Cerezo Akio Kogiku.



Selain Hubner, ada Nathan Tjoe-A-On, Ivar Jenner, dan Rafael Struick di Timnas U-23 kali ini. Nathan tak kalah menarik. Sempat kembali ke klubnya setelah laga Indonesia mengalahkan Yordania, karena waktu ’’pinjam’’ yang disepakati dengan klubnya selesai. Di fase grup Piala Asia U-23 ini, statistik Nathan terbilang impresif. Merujuk sumber dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dia melepaskan 25 umpan dengan 40 persen terjadi di wilayah lawan.



Artinya Nathan yang kini telah balik lagi ke Qatar, cukup aktif dalam melakukan build-up serangan. Pun demikian dalam hal membantu pertahanan. Dia melakukan tujuh kali duel dengan presentase kemenangan 60 persem. Nathan juga melakukan tiga kali tekel dan dua intersep. Ini menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemain multiposisi yang bisa memainkan peran sama baiknya.

 


Nathan Noël Romejo Tjoe-A-On merupakan pemain kidal berposisi bek sayap kiri untuk Swansea City A.F.C (Championship) yang sedang dipinjamkan ke SC Heerenveen (Eredivise). Lahir di Rotterdam, Belanda pada 22 Desember 2001, darah Indonesia Nathan Tjoe-A-On mengalir dari kakeknya yang lahir di Semarang, Jawa Tengah. Tejo--panggilan yang dia dapat dari netizen Indonesia- mendapatkan paspor Indonesia pada 11 Maret 2024.



Di klub pertamanya, Excelsior, pemain bertinggi badan 182 cm ini sukses membawa timnya promosi ke Eredivise pada musim 2022/2023 dengan mencatatkan 10 penampilan. Penampilan impresifnya berlanjut saat mencatatkan 29 kali penampilan dengan mencetak satu gol dan satu assist di liga utama Belanda.

 


Dan di musim perdananya di Eredivise tersebut, sempat menyandang gelar Eredivise Talent of the Month di bulan September 2022. Di musim itu pula yang membuat Swansea City klub asal Wales yang bermain di kasta kedua liga Inggris kepincut akan talentanya dan memutuskan membeli Nathan di musim ini denga kontrak tiga tahun. Setengah musim di Swansea City, dipinjamkan ke klub Eredivise SC Heerenveen, bergabung dengan Thom Haye, kompatriotnya di Timnas Senior Indonesia.



Meramu para pemain yang merumput di Liga 1 Indonesia dan di luar negeri kembali menjadi ajang pembuktian STY, yang sudah diperpanjang lagi kontraknya oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), demi menjaga asa merebut tiket menuju Olimpiade Paris 2024 . Lebih-lebih kali ini melawan negaranya sendiri, Korsel. Kita nantikan! (M Izzul Mutho)


Nasional Terbaru