Soal SEB tentang Pembelajaran saat Ramadhan, Berikut Respons Ketum PBNU
Jumat, 24 Januari 2025 | 00:52 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf merespons surat edaran bersama (SEB) tiga menteri tentang pembelajaran di Ramadhan 1444 H/2025 M. Menurutnya, keputusan pemerintah itu merupakan bentuk upaya agar para siswa mampu memanfaatkan momentum Ramadhan secara efektif, meski dengan cara apa pun yang akan dilakukan oleh guru di sekolah.
"Saya kira, seperti yang saya katakan, ini soal bagaimana kita ingin mendidik anak-anak murid di sekolah-sekolah kita selama Ramadhan. Bisa dengan cara apa saja," ucap Gus Yahya--sapaan KH Yahya Cholil Staquf--di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Gus Yahya tidak mempersoalkan libur atau tidak selama Ramadhan, asalkan ada program yang dirancang demi kebutuhan pendidikan anak didik di sekolah. "Masuk sekolah bisa, tidak di sekolah juga bisa. Apa pun bisa, asalkan semua itu program dirancang untuk keperluan pendidikan anak-anak. Begitu saja. Saya kira, dari wacana yang sudah kita dengar sekarang ini, ke arah sanalah ini dikembangkan," jelasnya, dilansir NU Online.
Namun, Gus Yahya menekankan bahwa hal terpenting yang harus diperhatikan para guru dan orang tua adalah mampu meningkatkan atmosfer belajar pada anak-anak yang tentunya akan sangat bagus jika direalisasikan. "Yang terpenting bagaimana supaya suasana Ramadhan itu bisa menjadi semacam atmosfer yang bermanfaat bagi pendidikan anak-anak itu saya kira bagus sekali," imbuhnya.
Sebelumnya, SEB tiga menteri tentang pembelajaran di Bulan Ramadhan 1444 H/2025 M terbit. SEB Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri Nomor Nomor 2 Tahun 2025 nomor 400.1/320/SJ ditetapkan di Jakarta pada 20 Januari 2025. SEB ditandatangani Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Agama Nasaruddin, dan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
’’Pembelajaran di bulan Ramadhan Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi sesuai dengan kalender pemerintah tentang awal Ramadhan, Idul Fitri, dan cuti bersama/libur Idul Fitri yang dilaksanakan di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan diatur sebagai berikut:
Â
 a. Tanggal 27 dan 28 Februari serta tanggal 3, 4, dan 5 Maret 2025, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat sesuai penugasan dari sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan,’’ demikian di antara bunyi isi SEB yang diterima NUOB.
Â
 ’’b. Tanggal 6 sampai dengan tanggal 25 Maret 2025, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan. Selain kegiatan pembelajaran, selama bulan Ramadhan diharapkan melaksanakan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan iman dan takwa, akhlak mulia, kepemimpinan, dan kegiatan sosial yang membentuk karakter mulia dan kepribadian utama, antara lain:
Â
1) bagi peserta didik yang beragama Islam dianjurkan
 melaksanakan kegiatan tadarus Al-Qur’an, pesantren kilat, kajian keislaman, dan kegiatan lainnya yang meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
Â
 2) bagi peserta didik yang beragama selain Islam, dianjurkan melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,’’ lanjut isi edaran.
Dalam SEB juga disebutkan, pada 26,27, dan 28 Maret serta 2,3,4,7, dan 8 April 2025, merupakan libur bersama Idul Fitri bagi sekolah/madrasah/ satuan pendidikan keagamaan. Selama libur ldul Fitri, peserta didik diharapkan melaksanakan silaturahim dengan keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan persaudaraan dan persatuan. Kegiatan pembelajaran di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan dilaksanakan kembali pada 9 April 2025. (M Fathur Rohman)
Â
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Asyura
2
Katib Syuriyah PWNU Banten: PD-PKPNU Menguatkan Silaturahim dan Sinergitas
3
Ketum PBNU: Butuh Konsolidasi Gerakan untuk Mencapai Kemaslahatan
4
Pengunjuk Rasa soal ODOL Sempat Ditangkap, Ini Kata Ketua PBNU
5
Demo soal ODOL, Minta Payung Hukum bagi Sopir
6
Hukum, Keutamaan, dan Niat Puasa Muharram, Termasuk Tasu’a dan Asyura
Terkini
Lihat Semua