• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Soroti Perang hingga LGBT, Inilah Rekomendasi Muktamar Sufi Internasional 2023

Soroti Perang hingga LGBT, Inilah Rekomendasi Muktamar Sufi Internasional 2023
Syekh Riyadh Bazo (kanan) membacakan rekomendasi Muktamar Sufi Internasional 2023 didampingi Habib Ali Hasan Al-Bahar sebagai penerjemah. (Foto: SSY TV9 Nusantara)
Syekh Riyadh Bazo (kanan) membacakan rekomendasi Muktamar Sufi Internasional 2023 didampingi Habib Ali Hasan Al-Bahar sebagai penerjemah. (Foto: SSY TV9 Nusantara)

Bogor, NU Online Banten
Muktamar Sufi Internasional 2023 telah berakhir Kamis (31/8/2023). Kegiatan yang dibuka Presiden Joko Widodo di Sahid Convention Center Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/08/2023), dan dihadiri 83 ulama sufi dari 38 negara dan ribuan ulama Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah Tanah Air, itu menghasilkan sejumlah rekomendasi. Ada Sembilan rekomendasi yang dibacakan oleh Wakil Ketua Majelis Sufi Dunia (World Sufi Assembly) Syekh Riyadh Bazo dari Lebanon didampingi penerjemah Habib Ali Hasan Al-Bahar yang juga ketua NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


Seperti dikutip dari akun YouTube TV9 Nusantara, rekomendasi Muktamar Sufi Internasional atau Konferensi Sufi Internasional (Multaqo Sufi Al-Alami) yang dibacakan pada Kamis (31/08/2023) adalah para peserta konferensi menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang telah menfasilitasi konferensi. Juga kepada Ketua Umum Majelis Sufi Dunia Habib Luthfi bin Ali bin Yahya atas penyelenggaraan forum tersebut. ’’Serta masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Pekalongan pada khususnya atas sambutan hangatnya,’’ ujarnya.


Rekomendasi lainnya, konferensi menyerukan pengintegrasian, pengaturan, dan institusionalisasi upaya-upaya tarekat, dan membentuk divisi yang bertugas membuat perencanaan, kajian, strategi-strategi kerja sufi kontemporer, memverifikasi asal-usul tarekat dan mendokumentasikannya.


Tak hanya itu. Konferensi juga mengajak tarekat-tarekat sufi untuk mengembangkan metodologi investasi di bidang pertanian, proyek pembangunan berkelanjutan dan program energi terbarukan untuk mencapai swasembada ekonomi, serta menyerukan kesadaran untuk mengurangi polusi yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.


Selain itu, konferensi menyeru tarekat-tarekat sufi untuk berkontribusi secara efektif pada pembentukan pasar ekonomi bersama dan bekerja sama secara terbuka dengan kamar dagang, dan sektor industri dan pertanian, serta melakukan koordinasi yang baik di antara mereka, yang mengarah pada upaya saling melengkapi dan kemajuan ekonomi.


Poin lainnya, konferensi menyeru tarekat-tarekat sufi agar berkontribusi dalam bidang pendidikan dan pengajaran sekolah dan universitas untuk menambahkan sentuhan keimanan bernafaskan sufistik dan untuk menempuh segala hal yang dapat membantu generasi. ’’Dalam mendapatkan pengetahuan agama dari sumber murni Islam dengan empat dimensinya (Islam, Iman, Ikhsan, fiqih realitas dan perubahan) untuk menghadapi perilaku dan penyimpangan yang dihadapi anak-anak muda akibat pengaruh media dan media sosial,’’ terangnya.


Rekomendasi selanjutnya, para peserta konferensi menyerukan untuk mempertahankan pelaksanaan konferensi ini setiap tahun di negara yang menjadi kantor pusat Majelis Sufi Dunia. ’’Dan mengajak berkontribusi secara kolektif untuk mendukung majelis, menyelenggarakan konferensi turunan (serupa) di berbagai wilayah Islam lainnya, berkontribusi dan berpartisipasi dalam konferensi sufi yang diadakan oleh pihak lain,’’ tambahnya.


Di samping itu, peserta konferensi menyeru pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan norma-norma keluarga dan masyarakat, menentang segala bentuk propaganda global berupa hal-hal yang bertentangan dengan fitrah yang suci dan mengubah ciptaan Tuhan. ’’Seperti LGBT, penyimpangan seksual, dan sejenisnya,’’ ucapnya.


Kemudian, konferensi memutuskan untuk mendirikan kantor-kantor cabang di setiap benua, berdasarkan kebutuhan, yang bertugas memperkenalkan Majelis Sufi Dunia, mengembangkan investasi di bidang ekonomi, dakwah, pendidikan dan media, serta membentuk portofolio investasi untuk mendukung proyek-proyek majelis.


’’Konferensi juga memutuskan untuk membentuk komite khusus yang bertugas menindaklanjuti segala sesuatu yang berkaitan dengan pendirian Universitas Al-Ihsan, serta mencari sumber pendanaan untuk tujuan lain juga membentuk komite yang bertugas mempelajari pendirian lembaga media yang dipergunakan untuk memproduksi publikasi media dan menyebarluaskan nilai-nilai tasawuf, mendirikan stasiun TV satelit, dan mencari sumber dana untuk terlaksananya tujuan ini,’’ ungkapnya.


Rekomendasi terakhir, konferensi menyerukan saudara-saudara di Sudan, Nigeria, Libya, Yaman, Suriah, dan negara-negara lain yang menderita kerusuhan internal untuk mengedepankan dialog dan kepentingan nasional, menghindari chaos, penggunaan senjata, bentuk-bentuk kekerasan dan (politik) pecah belah, serta memberikan kesempatan kepada bijak bestari dan cendekiawan untuk menyelesaikan masalah yang dipersengketakan melalui dialog.


’’Konferensi juga menyeru tarekat-tarekat sufi untuk mengerahkan seluruh daya dan upayanya guna memperbaiki hubungan dan menyebarkan koeksistensi damai di antara komponen masyarakat. Terakhir, tentunya terus-menerus berupaya memberikan solusi bagi problematika besar dunia Islam di Yerusalem dan Palestina,’’ jelasnya.


Pada kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan konferensi. ’’Kami memohon kepada Allah, semoga Indonesia selalu diberi keamanan, ketentraman, keberhasilan dan juga untuk seluruh negara-negara umat Islam dan dunia secara keseluruhan. Shalawat dan salam yang indah untuk Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya,’’ pungkas Bazo. (Singgih Aji Purnomo)


Nasional Terbaru