• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 9 Mei 2024

Keislaman

Tahukah Anda Apa Itu Tasawuf?

Tahukah Anda Apa Itu Tasawuf?
ilustrasi (SS Pinterest)
ilustrasi (SS Pinterest)

Mari kita sama-sama lihat apa itu tasawuf? Imam al-Ghazali telah mengatakan di dalam kitabnya.

ثم اعلم أن التصوف له خصلتان الاستقامة مع الله تعالى والسكون عن الخلق٬ فمن استقام مع الله عز وجل وأحسن خلقه بالناس وعاملهم بالحلم فهو صوفي

Artinya: ’’Ketahuilah tasawuf memiliki dua pilar, yaitu istiqamah bersama Allah dan harmonis dengan makhluk-Nya. Maka siapa saja yang istiqamah bersama Allah, berakhlak baik terhadap manusia, dan bergaul dengan mereka dengan santun, maka ia adalah seorang sufi.’’ (Ayyuhal Walad, halaman 15)

Firman Allah:

تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Artinya: ’’Lambung mereka jauh dari tempat tidur, mereka berdoa kepada Tuhannya, dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.’’ (QS as-Sajdah: 16)

Baca dan pahami ayat di bawah ini:

وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ

Artinya: ’’Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan." (QS an-Naml Ayat 74 ).

Lihat pula dua ayat ini:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: ’’Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al-Baqarah Ayat 186 )

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

Artinya: ’’Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (QS Qof Ayat 16)

Sumber kedua selain Al-Qur’an adalah hadits Rasulullah. Hadits inilah yang jadi dalil tasawuf sebagai ajaran Islam.

اِزْهَدْ فِى الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ وَازْهَدْ فِيْمَا فِى اَيْدِى النَّاسِ يُحِبُّوْكَ

Artinya: ’’Berzuhudlah terhadap dunia maka Allâh akan mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di tangan orang lain, maka mereka akan mencintaimu,’’ (Sunan Ibn Majjah, juz 3, halaman 1373)

Perhatikan hadits Rasulullah berikut ini dan penjelasan dari para ulama.

 من عرف نفسه فقد عرف ربه

Artinya: ’’Siapa yang mengenal dirinya, maka sesungguhnya akan mengenal Tuhannya.’’

Beberapa pandangan ulama terkait hadits di atas, yang oleh Syaikh Ibnu Taimiyah adalah hadits maudlu', sedangkan Imam Nawawi tidak mengatakan sebagai hadits, tetapi Imam Suyuthi tidak menarjih pendapat Imam Nawawi tersebut, ini artinya status hadits dia atas lebih dikenal sebagai hadits syarif.

Ini penjelasan Syaikh Tajuddin bin Athoillah dalam kitab lathoif al-Minan:

وقال الشيخ تاج الدين بن عطاء الله في لطائف المنن : سمعت شيخنا أبا العباس المرسي يقول : في هذا الحديث تأويلان :

أحدهما : أي من عرف نفسه بذلها وعجزها وفقرها عرف الله بعزه وقدرته وغناه ، فتكون معرفة النفس أولا ثم معرفة الله من بعد .

والثاني : أن من عرف نفسه فقد دل ذلك منه على أنه عرف الله من قبل ، فالأول حال السالكين ، والثاني حال المجذوبين .

Kita bisa pahami pandangan Syekh Abu Tholib al-Makki atas hadits syarif di atas sebagai dalil tasawuf adalah termasuk ajaran Islam.

وقال أبو طالب المكي في  قوت القلوب : معناه إذا عرفت صفات نفسك في معاملة الخلق وأنك تكره الاعتراض عليك في أفعالك وأن يعاب عليك ما تصنعه عرفت منها صفات خالقك ، وأنه يكره ذلك فارض بقضائه وعامله بما تحب أن تعامل به .

Pandangan sahabat Rasulullah terkait perilaku sufistik di era Rasulullah masih hidup.

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ: ﻟَﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏُ اﻟﺼُّﻔَّﺔِ ﺳَﺒْﻌِﻴﻦَ ﺭَﺟُﻼً ﻣَﺎ لهم ﺃَﺭْﺩِﻳَﺔٌ

Artinya: ’’Abu Hurairah berkata "Para sahabat ahlus shuffah (yang berada di pelataran Masjid Nabawi) berjumlah 70 orang. Mereka tidak memiliki selendang.’’ (HR Al-Hakim)

ﻗَﺎﻝَ اﻟْﺤَﺎﻛِﻢُ: ﺗَﺄَﻣَّﻠْﺖُ ﻫَﺬِﻩِ اﻷَْﺧْﺒَﺎﺭَ اﻟْﻮَاﺭِﺩَﺓَ ﻓِﻲ ﺃَﻫْﻞِ اﻟﺼُّﻔَّﺔِ ﻓَﻮَﺟَﺪْﺗُﻬُﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﻛَﺎﺑِﺮِ اﻟﺼَّﺤَﺎﺑَﺔِ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺭَﻋًﺎ ﻭَﺗَﻮَﻛُّﻼً ﻋَﻠَﻰ اﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻭَﻣُﻼَﺯَﻣَﺔً ﻟِﺨِﺪْﻣَﺔِ اﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ

Artinya: ’’Al-Hakim berkata "Setelah saya pikirkan hadits-hadits yang menjelaskan Ahlus Shuffah ternyata saya temukan mereka adalah para sahabat besar, baik wirai (menjauhi hal-hal haram dan syubhat), tawakkal kepada Allah, terus menerus melayani Rasulullah.’’

ﻭَﻫُﻢُ اﻟﻄَّﺎﺋِﻔَﺔُ اﻟْﻤُﻨْﺘَﻤِﻴَﺔُ ﺇِﻟَﻴْﻬُﻢُ اﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﻗَﺮْﻧًﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﻗَﺮْﻥٍ، ﻓَﻤَﻦْ ﺟَﺮَﻯ ﻋَﻠَﻰ ﺳُﻨَّﺘِﻬِﻢْ ﻭَﺻَﺒْﺮِﻫِﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﺮْﻙِ اﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَاﻷُْﻧْﺲِ ﺑِﺎﻟْﻔَﻘْﺮِ، ﻭَﺗَﺮْﻙِ اﻟﺘَّﻌَﺮُّﺽِ ﻟِﻠﺴُّﺆَاﻝِ ﻓَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻋَﺼْﺮٍ ﺑِﺄَﻫْﻞِ اﻟﺼُّﻔَّﺔِ ﻣُﻘْﺘَﺪُﻭﻥَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺧَﺎﻟِﻘِﻬِﻢْ ﻣُﺘَﻮَﻛِّﻠُﻮﻥَ» 

Artinya: ’’Mereka ini adalah sekelompok golongan yang orang-orang sufi menisbatkan diri kepada mereka dari masa ke masa. Barangsiapa yang berperilaku seperti ajaran mereka, kesabaran untuk meninggalkan dunia, merasa nikmat dengan kefakiran dan tidak meminta-minta, maka mereka ini adalah pengikut Ahlus Shuffah. Dan mereka bertawakal kepada Allah (Mustadrak al-Hakim).

Jadi, tasawuf adalah ajaran yang berdasarkan Al-Qur'an dan hadits. Bukan bidah bukan pula kesesatan. Bahkan siapa pun yang menghalangi seorang hamba untuk mendekati Tuhannya, dengan mengatakan sesat itu artinya ia setuju dengan tindakan iblis. Karena hanya iblis lah yang merasa terganggu ketika hamba Allah dekat dengan Tuhannya.

Hamdan Suhaemi, Wakil Ketua PW GP Ansor Banten;  Ketua PW Rijalul Ansor Banten; Sekretaris Komisi HAUB MUI Banten; Idaroh Wustho Jatman Banten


Keislaman Terbaru