Nasional

Temui Menkum, Mudir 'Ali Sampaikan Keabsahan JATMAN 2024-2029

Rabu, 23 April 2025 | 11:30 WIB

Temui Menkum, Mudir 'Ali Sampaikan Keabsahan JATMAN 2024-2029

Mudir 'Ali JATMAN KH Ali Masykur Musa (kiri) bersama Menteri Hukum Supratman Andi Atgas di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Selasa (22/4/2025). (Foto: Humas Kemenkum)

Jakarta, NU Online Banten

Mudir 'Ali Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) 2024-2029 KH Ali Masykur Musa menegaskan keabsahan JATMAN sebagai satu-satunya badan otonom (banom) yang fokus pada pengamalan dan pengembangan ajaran tarekat di bawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Itu disampaikan usai bertemu Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Atgas di Kantor Kementerian Hukum (Kemenkum), Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta, Selasa (22/4/2025).


"(Kedatangan kami) melaporkan hasil kongres dan setelah mendapatkan SK dari PBNU tertanggal 21 Januari yang lalu, dari pembicaraan yang ada beliau menyambut baik banom di lingkungan NU, namanya JATMAN. JATMAN ini adalah organisasi yang tidak ada masalah dari segi hukum. Jadi dengan demikian JATMAN sejak 1957 hingga sekarang tegak lurus di bawah kepemimpinan dan organisasi di bawah PBNU," jelasnya, dilansir NU Online.


Pada kesempatan itu, dia meminta para pengurus dan ahli tarekat di lingkungan JATMAN agar tetap membina umat dengan pengamalannya masing-masing. "Kami mohon semuanya tetap mengemban amanah membina umatnya dalam hal ini pengamal tarekat masing-masing di lingkungan NU. Jadi kita harus istikamah di jalan khidmat Nahdlatul Ulama melalui banom Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah," ujarnya.


Kiai Ali mengungkapkan, Menkum Andi Atgas mengajak JATMAN untuk mengupayakan kesadaran hukum melalui penguatan spiritualitas. Nantinya, akan ada kerja sama lebih lanjut. "Pak Menteri tadi mengajak JATMAN nanti ada program-program yang bersifat penyadaran hukum, budaya hukum untuk melahirkan spiritualitas hukum. JATMAN akan diajak, menjadi partner dari Kementerian Hukum untuk menyadarkan masyarakat luas kesadaran spiritualitas hukum itu sangat penting," terangnya.


Terkait organisasi tarekat yang bermunculan, Kiai Ali menegaskan bahwa berdasarkan pertemuan dengan Menkum Andi, maka tidak ada yang lebih absah dibanding JATMAN. Namun, ia tidak melarang siapapun mendirikan organisasi tarekat karena itu hak pribadi.



"Tadi kami juga laporkan dengan kementerian bahwa memang ada lahir dua mu’tabar ini, JATMA Aswaja dan beliau mengatakan tidak ada hubungan antara JATMA Aswaja dan JATMAN. Kalau yang NU menjadi banom NU tegak lurus namanya JATMAN tapi kalau menyangkut hak individu, hak organisasi, selama orang mendirikan memenuhi syarat ya itu haknya. Jadi dengan demikian kami bersyukur beliau menyatakan yang banom di lingkungan Nahdlatul Ulama adalah JATMAN sedangkan yang JATMA Aswaja tidak ada hubungannya dengan Nahdlatul Ulama," ungkapnya.


Di samping itu, Kiai Ali mengatakan bahwa di NU tidak ada faksi-faksi, termasuk dalam dunia tarekat karena yang berlabel resmi PBNU hanyalah JATMAN. "Kalau urusan organisasi tarekat yang tidak ada labelnya JATMAN kan banyak, dan itu hak dari warga negara untuk berorganisasi. Kami mohon yang di Nahdlatul Ulama istikamah, berkhidmat menjalankan tugas-tugas spiritualitas di dalam JATMAN. Dan kaifiyat serta tarekat yang dipahami dijalankan masing-masing seluruh tarekat yang bernaung di dalam JATMAN," terangnya. (Haekal Attar)


Â