• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 19 Mei 2024

Nasional

Tips Penggunaan Internet Sehat Untuk Remaja

Tips Penggunaan Internet Sehat Untuk Remaja
Tangkapan layar daring seminar Merajut Nusantara bertajuk Keamanan Anak di Platform Digital. (NUOB/Arfan)
Tangkapan layar daring seminar Merajut Nusantara bertajuk Keamanan Anak di Platform Digital. (NUOB/Arfan)


Jakarta, NU Online Banten
Kemudahan berselancar di dunia maya hari ini tak sebanding dengan bahaya untuk anak. Individu remaja pada dasarnya memiliki masalah pada saat berselancar secara daring. Seperti hubungan personal atau ketertarikannya terhadap lawan jenis, kebutuhan hiburan sehingga sangat mudah untuk mencarinya di dunia maya. Dan juga kebutuhan akan hak kerja. Karena anak muda memiliki hak untuk memperoleh karirnya di masa depan.

 

“Menurut teori Maslow, pada dasarnya manusia memiliki lima kebutuhan dasar. Diantaranya kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan akan kebutuhan ego, kasih sayang kebutuhan ikatan sosial, kebutuhan rasa aman, dan kebutuhan fisiologis,” terang Surotul Ilmiyah, mahasiswi Doktoral Public Health Student University China, pada saat Seminar Merajut Nusantara bertajuk ‘Keamanan Anak di Platform Digital’ yang digelar secara daring, Rabu (14/6/2023) sore.

 

Merujuk pada riset UNICEF, ia menuturkan, sebanyak 29 persen anak pernah mengirim informasi kepada seseorang yang belum pernah ditemui secara langsung. Dan pada angka 22 persen, sebagian anak-anak akan menemukan konten seksual tidak terduga secara daring. Baik itu, melalui iklan, umpan media sosial, mesin pencarian, dan aplikasi perpesanan. Lalu pada angka sembilan persen menyatakan aktif mempunyai ketertarikan pada konten-konten itu.

 

“500 ribu anak di Indonesia menyatakan pernah mengalami eksploitasi seksual dan perlakuan yang salah di dunia maya dalam setahun terakhir, oleh karena itu kita perlu menjaga keluarga kita akan kejahatan seksual dan kecanduan gadget,” tegasnya.

 

Tips Internet Sehat
Kendati begitu, ia mengimbau kepada para orang tua dan anak remaja untuk menghindari anak agar tidak memiliki kecanduan terhadap gadget. Untuk mengantisipasi itu, jika anak sudah memiliki candu, hal yang pertama kali dilakukan adalah melihat skala kecanduannya. Tentunya dengan memberikan layanan konseling pada psikolog yang berkompeten.

 

“Kasus anak yang kecanduan gadget, kita harus melihat skala kecanduannya. Jika tidak bisa terkontrol oleh keluarga. Anak tersebut harus diberikan layanan konseling pada psikolog yang berkompeten untuk dilakukan hypnotherapy,” ujarnya.

 

Kemudian, Ilmi memberikan tips kepada orang tua atau anak muda untuk membantu saudaranya dalam penanggulangan candu terhadap gadget. Yakni, mengurangi fasilitas akan kemudahan menggunakan gadget. Lalu memberikan anak ruang untuk mengalihkan perhatiannya terhadap gadget. Seperti mengajaknya untuk aktif di dunia luar, mengajaknya rekreasi ke suatu tempat yang disenangi olehnya. 

 

“Kita harus mengurangi fasilitas untuk menggunakan gadget itu. Kemudian, kita berikan ruang agar bisa mengalihkan perhatiaannya yang lain lebih relevan untuk psikologis mereka. Semisal kita ajak anak keluar rumah, rekreasi ke suatu tempat. Minat dan kebutuhannya itu kita telisik dan kita alihkan,” pesan Surotul Ilmiyah.

 

Lebih lanjut, ia mengimbau penggunaan gadget untuk hal yang lebih produktif. Sehingga bisa memantik diri pada tiga hal. Brain (kecerdasan) memiliki wawasan untuk sebuah pengalaman. Beauty (kecantikan) memoles diri untuk menebarkan aura kecantikan dari dalam keluar. Dan behavior (perilaku), mengaktualisasikan diri agar memiliki akhlak yang baik. 

 

“Tiga hal ini kunci kita untuk lebih produktif, untuk menjadi remaja yang bijak dalam menggunakan digital sehingga berinternet secara sehat. Dan juga kita bisa cerdas, attitude baik, aura kita lebih muncul menggunakan kecantikan ini dari dalam keluar,” tandasnya.

 


Pewarta: Arfan Effendi


Nasional Terbaru