• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Rabu, 15 Mei 2024

Nasional

Bentuk Cabang di Negeri Tirai Bambu, Surotul Ilmiyah Nakhodai Fatayat NU Tiongkok

Bentuk Cabang di Negeri Tirai Bambu, Surotul Ilmiyah Nakhodai Fatayat NU Tiongkok
Konferensi Cabang Istimewa Fatayat NU Tiongkok yang digelar secara daring. (Foto: NUOB/Arfan)
Konferensi Cabang Istimewa Fatayat NU Tiongkok yang digelar secara daring. (Foto: NUOB/Arfan)

Tiongkok, NU Online Banten
Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Fatayat NU Tiongkok menggelar Konferensi Cabang (Konfercab). Digelar secara daring, Konferensi ini dipimpin oleh Ketua I Bidang Kaderisasi PP Fatayat NU Dewi Winarti dan menetapkan Surotul Ilmiyah sebagai Ketua PCI Fatayat NU Tiongkok. Salah satu mahasiswi doktoral yang menempuh studi di Central South University Changsa, Hunan, China, Kamis (30/3/2023). 

 

Ketua PP Fatayat NU Hj Margaret Aliyatul Maimunah, mengungkapkan PP Fatayat NU memiliki komitmen yang kuat untuk pembentukan cabang istimewa di luar negeri. Hal tersebut merupakan salah satu program yang mendukung upaya kaderisasi di Fatayat NU.

 

PCIFNU Tiongkok, kata Margaret, merupakan cabang istimewa kelima yang dibentuk pada masa kepemimpinan PP Fatayat NU 2022-2027.

 

“Sejauh ini telah ada 10 cabang istimewa Fatayat NU. Diantaranya adalah Tiongkok, Malaysia, Hongkok, Taiwan, Ajerbaizan, Mesir, Brunei Darussalam, Arab Saudi, United Kingdom dan Jerman,” ungkapnya melalui keterangan tertulis yang diterima NU Online Banten, pada Jum’at (30/3/2023).

 

Dengan dibentuknya cabang istimewa Fatayat NU Tiongkok, Margaret berharap bisa menjadi cabang istimewa yang kesebelas di dunia. Ia menilai, pada setiap cabang istimewa memiliki karaktertistik yang berbeda. Seperti di Hongkong dan Taiwan yang memiliki kebanyakan anggota dan pengurus dari pekerja migran.

 

"Berbeda halnya dengan Malaysia, pengurus dan anggotanya terdiri dari pekerja migran dan mahasiswa." ujar Margaret.  “Sedangkan cabang istimewa Tiongkok seperti halnya cabang istimewa Mesir, anggotanya kebanyakan terdiri dari mahasiswa atau pelajar,” imbuhnya.

 

Margaret mengingatkan, fokus gerakan Fatayat adalah pemberdayaan perempuan dan anak. Sehingga kedua isu tersebut menjadi fokus gerakan di berbagai aspek. Ia menilai, jika di Taiwan dan Hongkok yang kebanyakan anggota dan pengurusnya pekerja migran. Fokus pengurus Fatayat Taiwan dan Hongkong ini juga bertujuan pada kepentingan para pekerja. 

 

“Sedangkan cabang istimewa Tiongkok ke depannya dalam melaksanakan program kerja harus mempertimbangkan kondisi anggota atau pengurus di Tiongkok,” tandas Margaret.

 

Sementara, Rais Syuriyah Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok Ahmad Syaifuddin Zuhri mengungkapkan, pembentukan cabang istimewa Fatayat NU Tiongkok ini disambut baik. Karena, kata dia, bukan hanya NU saja yang harus mendunia, badan otonom NU pun juga harus mendunia.

 

“Saya sangat senang saat diberitahu akan ada pembentukan cabang istimewa Fatayat NU Tiongkok. Karena bukan hanya Nahdlatul Ulama saja yang harus mendunia, melainkan juga banom-banomnya,” ungkapnya.

 

Menurut Ahmad, pembentukan cabang istimewa Fatayat ini merupakan salah satu upaya menyongsong dan melebarkan gerakan NU pada abad kedua. Ia menuturkan, di Tiongkok saat ini telah dibentuk cabang istimewa Muslimat NU Tiongkok. Dengan pembentukan Fatayat menambah banom cabang istimewa NU yang ada.

 

“Ini merupakan salah satu upaya menyongsong abad kedua NU dan melebarkan gerakan NU lebih go internasional. Dengan didirikannya Fatayat di Tiongkok, menambah banom NU yang ada,” tutur Rais Syuriah PCINU Tiongkok, Ahmad Syaifuddin Zuhri.

 

Kendati begitu, Ketua PCINU Tiongkok Kaula Fahmi mengapresiasi pembentukan cabang istimewa Fatayat NU Tiongkok. Melalui pembentukan ini, ia berharap kepengurusan baru bisa menjadi sarana penyebaran dakwah Ahlussunah wal Jama’ah Annahdliyah di negeri tirai bambu. 

 

“Saya mengapresiasi pembentukan Pimpinan Cabang Istimewa Fatayat NU Tiongkok ini, semoga bisa menjadi sarana penyebaran dakwah Ahlussunnah wal Jama’ah Annahdliyah,” tandas Kaula Fahmi.

 

Digelar secara daring, Konfercab ini dihadiri oleh Ketua PP Fatayat NU Hj Margaret Aliyatul Maimunah, Ketua I Bidang Kaderisasi PP Fatayat NU Dewi Winarti, Rais Syuriyah PCINU Tiongkok Kiai Ahmad Syaifuddin Zuhri, Ketua PCINU Kiai Kaula Fahmi, Ketua PCINU Muslimat Tiongkok Anita, mahasiswa, dan mahasiswi NU yang menempuh studi di negeri tirai bambu.

 

Pewarta: Arfan Effendi


Nasional Terbaru