Pendidikan

Diseminasikan Hasil Penelitian, 9 Nilai Budaya Jawa untuk Penguatan Kode Etik Akuntan

Selasa, 10 September 2024 | 22:57 WIB

Diseminasikan Hasil Penelitian, 9 Nilai Budaya Jawa untuk Penguatan Kode Etik Akuntan

Kegiatan diseminasi hasil penelitian mahasiswa yang berkolaborasi dengan dosen Prodi Akuntansi Unusia. (Foto: Dok Prodi Akuntansi Unusia)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) menyelenggarakan kegiatan ilmiah untuk mahasiswa dan dosen. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui diseminasi hasil penelitian mahasiswa yang berkolaborasi dengan dosen. ’’Ada dua judul penelitian mahasiswa yang didiseminasikan,’’ ujar Ketua Prodi Akuntansi Unusia Muhammad Aras Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima NUOB, Selasa (10/9/2024).



Dijelaskan, Kecakapan Soft Skill dan Hard Skill bagi Akuntan Profesional dan Andal yang ditulis Fitria Auldri Desiana mahasiswa akuntansi yang berkolaborasi dengan dosennya, Nurul Fauziyyah. Satunya, Concept of Accountan Ethics Based On Javanese Cultural Values yang susun Siti Danila Hanifa dan kawan-kawan.



Keduanya menjelaskan temuan mereka kepada suluruh peserta diseminasi. Mereka juga menjelaskan tips dan trik dalam menulis dan menerbitkan penelitian pada jurnal bereputasi.


Menurut Auldri, pada era 4.0 individu harus menghadirkan keterampilan-keterampilan baru dalam seluruh aktivitas yang dilakukan. Bentuk keterampilan yang memang diperlukan saat ini adalah keterampilan soft skill dan hard skill.



Penelitiannya dilaksanakan untuk memberikan gambaran dan persuasi bahwa seorang akuntan harus menciptakan suatu karakter dalam bidangnya melalui penguasaan kompetensi serta penguasaan soft skill dan hard skill. Ini sebagai penunjang agar mampu menjalankan profesinya secara profesional dan andal.



"Mahasiswa akuntansi atau seorang akuntan perlu mempunyai keahlian soft skill dan hard skill. Termasuk future skills agar tidak tersingkir dalam dunia kerja serta dapat bersaing dengan para pekerja lainnya,’’ tegasnya kepada para peserta yang hadir.


Sedangkan Danila mengatakan, integrasi kekayaan nilai budaya Jawa dengan kode etik akuntan bisa meningkatkan profesionalisme dan kepatuhan akuntan terhadap kode etik.


 

Terdapat sembilan nilai budaya Jawa yang memiliki integritas untuk penguatan kode etik akuntan. Nilai-nilai tersebut meliputi ojo dumeh (tidak egois), alon-alon asal kelakon (bersikap bijaksana dan hati-hati), bahasa Jawa Kromo Inggil (berkomunikasi dengan santun dan santun), ewuh-pakewuh (rasa malu), dan unggah-ungguh (bersikap hormat dan santun).


’’Juga eling lan waspodo (hati-hati dan waspada), sungkan (menghormati), mangan ora mangan sing penting kumpul, dan rukun agawe (bersikap kooperatif),’’ ungkap Danila dalam penelitiannya.

 


Sembilan nilai tersebut, lanjutnya, dapat menjadi alternatif dalam memperkuat profesionalisme dan kepatuhan terhadap kode etik akuntan, khususnya akuntan yang berlatar belakang etnis Jawa.




Aras Prabowo menambahkan, kegiatan ilmiah seperti ini harus intensif dilakukan. Saya berharap, seluruh mahasiswa Akuntansi Unusia produktif dalam menerbitkan hasil penelitian. Kalau saat ini sudah tembus di jurnal bereputasi nasional, ke depan sudah harus menargetkan jurnal bereputasi internasional,’’ tegasnya. (*)