Pendidikan

Akuntan Masa Kini Tidak Cukup Mengandalkan Keterampilan Manual

Senin, 5 Mei 2025 | 22:18 WIB

Akuntan Masa Kini Tidak Cukup Mengandalkan Keterampilan Manual

Kaprodi Akuntansi Unusia Jakarta Muhammad Aras Prabowo (tengah). (Foto: Dok Pribadi)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ketua Program Studi (Kaprodi) Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta Muhammad Aras Prabowo mengatakan, dalam menghadapi tantangan globalisasi dan era digital, integrasi antara profesi akuntansi, kemajuan teknologi, dan nilai-nilai etika menjadi sangat penting. Demikian disampaikan dalam Workshop Technology in Accounting bertema Level Up Your Accounting Skills: Integrating Technology for a Smarter Future di Aula Gedung A, Lantai 1 UIN Raden Mas Said Surakarta, Jawa Tengah, Senin (5/5/2025).


Aras menekankan bahwa akuntan masa kini tidak lagi cukup hanya mengandalkan keterampilan manual atau pengetahuan dasar akuntansi. ’’Big data, cloud computing, dan kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi cara kerja akuntan secara menyeluruh. Profesi akuntan berada di persimpangan penting. Di mana teknologi bukan hanya pelengkap, melainkan fondasi utama. Namun, yang tidak boleh dilupakan adalah nilai-nilai etika yang harus tetap menjadi pijakan dalam setiap pengambilan keputusan berbasis data," ucapnya, seperti dalam rilis yang diterima NUOB.


Dia mencontohkan bagaimana perusahaan-perusahaan saat ini membutuhkan akuntan yang mampu membaca data secara analitis, membuat prediksi keuangan berbasis algoritma, dan memahami sistem enterprise resource planning (ERP). ’’Namun semua kecanggihan itu harus dikawal dengan integritas dan tanggung jawab profesional,’’ imbuhnya.


Aras juga mengingatkan, di tengah euforia transformasi digital, etika profesi tetap menjadi roh dari praktik akuntansi. "Teknologi mempercepat, tetapi nilai dan akhlak lah yang membimbing," tegasnya. Oleh karena itu, dia mengajak mahasiswa untuk tidak sekadar mengejar kemampuan teknis, tetapi juga membangun karakter sebagai akuntan yang jujur, adil, dan amanah.

 


Sedangkan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta M Rahmawan Arifin menekankan pentingnya menyiapkan generasi muda akuntan yang mampu bersaing secara global dengan penguasaan teknologi dan sikap profesional. "Mahasiswa FEBI harus menjadi agen perubahan. Workshop ini adalah langkah awal untuk menyatukan teori, teknologi, dan karakter dalam satu kesatuan yang utuh," katanya.



Sekadar diketahui, kegiatan ini diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi Syariah FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta bekerja sama dengan Kabinet Mahika FEBI.


Sementara itu, Unusia Jakarta dan UIN Raden Mas Said Surakarta segera menjalin kerja sama strategis dalam penguatan implementasi tridarma perguruan tinggi. Ini ditandai dengan rencana penandatanganan nota kesepahaman, nota kesepakatan, serta implementation agreement antara Program Studi Akuntansi Unusia dengan Program Studi Akuntansi Syariah FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta. Dalam rencana kerja sama ini, kedua institusi akan berfokus pada pengembangan tridarma yang mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.