• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 28 April 2024

Sejarah

Ekspedisi Jejak Wali Songo di Champa (Vietnam-Kamboja), Thailand, dan Malaysia (11)

Di Intac Ada 500 Neuk seh, Konon Syekh Maulana Malik Ibrahim Lahir di Kamboja

Di Intac Ada 500 Neuk seh, Konon Syekh Maulana Malik Ibrahim Lahir di Kamboja
Muhammad Abid Muaffan (dua dari kiri, depan) di Institute of Integrated Tahfiz Cambodia Speu, Kampong Cham, Kamboja. (Foto: ist)
Muhammad Abid Muaffan (dua dari kiri, depan) di Institute of Integrated Tahfiz Cambodia Speu, Kampong Cham, Kamboja. (Foto: ist)

SETELAH melakukan perjalanan 5 jam dari pelabuhan di Châu Phong, Tân Châu, Provinsi An Giang, Vietnam, Muhammad Abid Muaffan sampai di Phnom Penh, Kamboja. Peneliti sanad Al-Qur’an Nusantara, yang melakukan ekspedisi jejak Wali Songo di Champa (Vietnam-Kamboja), Thailand, dan Malaysia, itu pada Sabtu (12/8/2023) menuju ke kawasan Muslim di Kamboja.


’’Diantar teman di km 9 dan berjumpa dengan Mufti Kerajaan Kamboja Haji Kamaruddin Yusof. Kami banyak mendapatkan banyak informasi terkait Islam Champa termasuk sampai ke Kamboja,’’ imbuhnya.


Warga Muslim sebagian berasal dari Champa yang disebut terusir atau melarikan diri ketika Kerajaan Islam Champa kalah perang dari Dai Vet, setelah gugurnya Raja Che Bong Nga. ’’Mereka lari sampai ke Delta Mekong dan menyeberang ke Kamboja. Mereka dilindungi, menurut riwayat, karena ada candi di Kamboja yang dulu dibuat oleh orang-orang Champa sebelum Islam datang,’’ imbunya.


Namun, pada perkembangan selanjutnya, perpolitikan di Kamboja juga tidak bersahabat. Sebagian bertahan, sebagian lainnya memilih keluar dari Kamboja. Haji Kamaruddin Yusof bahkan termasuk yang diminta kerja paksa oleh penguasa ketika itu. Orang tuanya mengungsi ke Malaysia.


’’Hingga situasi kondusif dan bisa hidup berdampingan dengan penduduk setempat yang mayoritas beragama Buddha. Tapi , Muslim cukup punya tempat,’’ tambahnya.

 


Gus Abid--sapaan Muhammad Abid Muaffan—Ahad (13/8/2023) berada di Kampong Cham, Kamboja.’’Sekitar 100 km dari Phnom Penh. Sempat berkunjung ke Institute of Integrated Tahfiz Cambodia (Intac) di Speu, Kampong Cham. Ada sekitar 500 Neuk seh atau santri. Bertemu dengan Ustadz Nawawi Sallej el-Tashamy, principal of Intac,’’ tambahnya.

 


Konon disebut Kampong Cham, karena dulu orang Champa datang ke Kampong Cham tersebut. Jumlahnya orang Islam sekitar 500 ribu dari penduduk yang ada di Kamboja.

 


Di Institute of Integrated Tahfiz Cambodia, santri tidak hanya dibekali Al-Qur’an untuk dihafal, tapi juga dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi.’’Gurunya beragam. Ada yang belajar di Al Azhar (Mesir), Malaysia, dan Pakistan,’’ tambahnya.

 


Terkait Wali Songo, Syekh Maulana Malik Ibrahim, konon lahir di Kamboja. Ayahnya Barkat Zainul Alam itu pernah berdakwah di Kamboja, namun tidak diketahui secara pasti di bagian mana. ’’Jejak Islam masa lampau di sini seperti Vietnam, hampir habis,’’ terang Gus Abid yang akan meneruskan perjalanan ke Thailand. (M Izzul Mutho/bersambung)


Sejarah Terbaru