Komunikasi Spiritual dengan Wali Songo
Jakarta, NU Online Banten
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan, tujuan diadakan haul Wali Songo adalah untuk komunikasi spiritual dengan para auliya dan Rasul.
’’Wali Songo mendakwahkan Islam di Nusatara ini bisa diterima masyarakat tanpa kekerasan, caci maki, serta perang, menggunakan cara metode dakwah kearifan lokal dan bil hikmah, akhlak karimah, maka masyarakat Jawa berbondong-bondong masuk Islam,’’ ujar profssor itu saat tausiah Haul Akbar Wali Songo 2023 yang dihadiri oleh perwakilan 9 keturunan Wali Songo di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (29/7/2023).
Pengasuh Pesantren As Tsaqafah Jakarta itu melanjutkan, dakwah harus berangkat dari Al-Qur'an. ’’Pertama bil hikmah lalu kedua mauidhatil hasanah, tutur kata yang baik. Bahasa yang baik dan bil mujadalah wal munadharah allati hiya ahsan. Artinya berdebat dengan cara yang lebih baik. Tetapi kalau dihaluskan lagi bahasanya sama dengan bertukar pikiran dialog atau diskusi bermutu dan berkualitas menggunakan logika, rasional yang baik-baik,’’ terangnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh, ulama, habaib, perwakilan kapolri, dan ratusan jamaah. Salah seorang penggagas acara, Kiai Misbahul Munir Kholil berharap, haul ini bertujuan untuk menghadiahkan pahala kepada para Wali Songo yang telah berjasa besar.
’’Telah menyebarkan Islam di Indonesia dan Nusantara. Saya berharap aura dan barakah dari para ulama tumpah ruah di tempat ini membawa kita kebaikan dunia dan akhirat,’’ ujar pria yang juga sebagai Pengurus Pusat Aswaja Center itu.
Dalam keseempatan itu, mantan wakil ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut menyampaikan, pihak penyelenggara minta maaf apabila ada yang kurang berkenan kepada dzuriyah Wali Songo dan habaib.’’Jika kami kurang penghormatan serta kepada kiai-kiai yang hadir di tempat ini,’’ imbuh kiai asal Probolinggo, Jawa Timur, itu.
Pewarta: Ade Adiyansah
