• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 29 Maret 2024

Syariah

Cara dan Waktu Bersiwak Paling Disunnahkan Nabi

Cara dan Waktu Bersiwak Paling Disunnahkan Nabi
Ilustrasi (NU Online)
Ilustrasi (NU Online)

Sebelum masyarakat modern mengunakan sikat dan pasta gigi, orang-orang zaman dahulu sudah mengenal siwak dan mengunakanya untuk membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya siwak digunakan oleh warga sekitar negara Arab, Pakistan, India, dan Afrika.

 

Siwak adalah alat membersihkan gigi yang terbuat dari ranting atau batang pohon Salvadora Persica, Umumnya siwak berwarna coklat berukuran kecil dengan panjang antara 15-20 cm dan mempunyai diameter sekitar 1,5 cm.

 

Dalam Sirah Nabawiah disebutkan bahwasanya siwak merupakan salah satu kegiatan yang paling disukai oleh Rasulullah saw, nabi sangat menganjurkan umatnya untuk bersiwak sebagai upaya membersihkan diri dan menjaga kesehatan serta bagian dari upaya peningkatan keimanan seorang muslim.

 

Nabi SAW bersabda :

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ( لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي – أَوْ عَلَى النَّاسِ – لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ )  رواه متفقٌ عَلَيْهِ .

 

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw bersabda, “Seandainya tidak memberatkan atas umatku atau tidak memberatkan manusia, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali shalat.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 887 dan Muslim, no. 452]

 

Adapun tata cara dalam bersiwak sebagai berikut:

1.    Berdoa, sebelum bersiwak kita dianjurkan untuk berdoa agar Allah Swt menurunkan keberkahannya melalui siwak kita, Imam an-Nawawi dalam kitab al-Adzkar mengajarkan lafaz doa bersiwak sebagaimana berikut :

"وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ ياَ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ"  

 

Artinya, "Ya Allah, berkahilah diriku melalui siwak ini, wahai Zat yang Maha Pengasih,"

 

2.    Memegang siwak mengunakan tangan kanan dengan posisi jari kelingking berada di pangkal siwak, adapun jari telunjuk dan manis berada di atas, dan jari jempol berada di posisi atas.

 

3.    Gerakkan siwak dari deretan gigi atas bagian tengah, kemudian gigi atas bagian kanan, lalu deretan gigi bawah deretan kanan, selanjutnya deretan gigi bagian tengah , lalu deretan gigi atas bagian kiri, dan terakhir deretan gigi bawah bagian kiri.

 

4.    dari deretan gigi atas bagian tengah, lalu gigi atas bagian kanan, lalu deretan gigi bawah bagian kanan, lalu deretan gigi bawah bagian tengah, lalu deretan gigi atas bagian kiri, dan diakhiri deretan gigi bawah bagian kiri.

 

5.    Berdoa sesudah bersiwak, adapun doanya adalah : 

 

اللَّهُمَّ بَيِّضْ بِهِ أَسْنَانِيْ وَشُدَّ بِهِ لِثَاتِيْ وَثَبِّتْ بِهِ لِهَائِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

 

Artinya : “Ya Allah, putihkanlah gigiku, kencangkanlah gusiku, tetapkanlah anak lidahku, dan berkahilah aku dengan nikmat di dalam itu semua, Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.

 

Bersiwak sendiri disunahkan pada setiap saat, namun ada beberapa waktu yang sangat dianjurkan untuk melakukan siwak berdasarkan sunah Nabi saw. 

 

Waktu-waktu yang sangat disunnahkan bersiwak adalah :

1.    Ketika bangun tidur. 

Diriwayatkan dari Hudzaifah, beliau berkata : “Apabila Nabi saw bangun malam, beliau menggosok mulutnya dengan siwak.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 889 dan Muslim, no. 255.

 

2.    Ketika hendak masuk rumah.

Syuraih bin Hani’ berkata : “Aku bertanya kepada Aisyah r.a, “dengan apa Nabi saw memulai ketika beliau memasuki rumahnya?” ‘Aisyah menjawab, “Dengan bersiwak”. [HR. Muslim, no. 253]

 

3.    Ketika hendak masuk masjid.

 

4.    Sebelum membaca al-Quran.

 

5.    Saat akan melaksanakan wudu dan salat.

 

Wa Allahu A’lam bis Shawab.

 

Muhammad Afzainizam, Penulis adalah Alumni Pesantren Mamba'ul Ma'Arif Denanyar Jombang Pesantren Denanyar Jombang dan Aktifis PMII Komfakdis


Editor:

Syariah Terbaru