• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Tauhid

Menguatkan Iman di Musim Pandemi Covid-19

Menguatkan Iman di Musim Pandemi Covid-19
Foto: NU Online
Foto: NU Online

Pentingnya Iman 

 

Belakangan, akibat wabah pandemi ini banyak yang stres, pekerjaan hilang, rezeki sulit didapat, tugas jadi dibatalkan, kerjaan terhambat, pendidikan terhenti. Kita memang korban ini ( Corona ) hingga seluruh warga dunia pun merasakan dampak buruknya. 

 

Kita diharapkan untuk menguatkan imun ( ketahanan tubuh ) dalam menghadapi sebaran Covid-19 dengan disiplin makan, taat aturan satgas Covid-19, dan kita pun mentaati prokes ( protokol kesehatan ). 

 

Imun dijaga, itu penting dan jauh lebih penting menjaga iman. Sebab modal abadi dalam menghadapi kematian adalah iman. Tidaklah berarti jika hidup tanpa landasan iman. Jangan lantas terkecoh, justeru ketahanan dan kekuatan iman jauh lebih hebat dari imun itu sendiri. Imun bisa kuat sebab ditopang iman yang tebal. 

 

Lalu sudah jelas, bahwa dasar bernama iman sudah sering disebut dalam Alquran. 

 

قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ   ( الحجرات )

 

Artinya : orang-orang Arab Badui berkata ‘Kami telah beriman’, katakanlah ‘Kalian belum beriman, tetapi katakanlah kalian, ‘Kami telah masuk islam’ dan iman belumlah masuk kedalam hati kalian. ’ “(QS. Al-Hujurat; 14). 

 

Kemudian hadis yang menjadi dalil kalau Iman dan Islam memiliki makna yang terjalin satu sama lain adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Seperti betikut ini. 

 

أنه سئل فقيل أّيّ الأعمال أفضل فقال صلّى الله عليه وسلّم الإسلام فقال أيّ الإسلام أفضل فقال صلّى الله عليه وسلم الإيمان. رواه أحمد

 

Artinya : Nabi pernah ditanyai, amalan manakah yang paling utama?’ Nabi menjawab, ‘Islam’ Lalu orang tadi kembali bertanya, " Islam manakah yang palin utama?’ Nabi menjawab, ‘Iman’ ”(HR. Ahmad). 

 

Tingkatan Iman 

 

Secara istilah iman itu didefinisikan seperti berikut ini. Kata iman berasal dari bahasa Arab (الإيمان ) yang berarti yakin atau percaya. Sedangkan secara bahasa iman (إيمان) diambil dari kata kerja ‘aamana’ (أمن) dan ‘yukminu’ (يؤمن) yang mempunyai arti ‘percaya’ atau ‘membenarkan’.

 

Kemudian secara arti leksikal atau harfiah iman bisa diartikan sebagai rasa aman (al-amanah yaitu kesejahteraan atau kesentosaan) dan kepercayaan (al-amanah yaitu keadaan yang dapat dipercaya atau diandalkan). 

 

Imam Al-Ghazali dalam masterpiecenya, Ihya Ulumuddin menambahkan satu pasal khusus yang panjang lebar menjelaskan tentang iman dan Islam. Dalam Kitab ‘Aqaid (Salah satu bagian dari kitab Ihya Ulumuddin) pasal tersebut disisipkan. Kajian beliau meliputi makna iman dan islam yang dikaji dari tiga aspek. Aspek bahasa, tafsir, dan kacamata fiqh.

 

Dari sisi bahasa, iman jika diartikan adalah tashdiq, yang artinya membenarkan. Sedangkan Islam, adalah bentuk Arab dari kata pasrah, dan memasrahkan diri dengan cara tunduk, patuh, tidak membangkang, dan lain sebagainya.

 

والحق فيه أن الإيمان عبارة عن التصديق قال الله تعالى وما أنت بمؤمن لنا أي بمصدق والإسلام عبارة عن التسليم والاستسلام بالإذعان والانقياد وترك التمرد والإباء والعناد

 

Artinya : pada kenyataannya, iman memiliki arti tashdiq (membenarkan), Allah SWT berfirman yang artinya: Engkau tidaklah membenarkanku ). Sedangkan Islam artinya adalah taslim (pasrah) dan istislam (memasrahkan diri ). 

 

Dalam istilah lain,  iman dijelaskan secara lengkap, yakni. 

 

والحق فيه أن الشرع قد ورد باستعمالهما على سبيل الترادف والتوارد وورد على سبيل الاختلاف وورد على سبيل التداخل

 

Artinya : pada kenyataannya, syari’at terkadang menggunakan kata iman dan Islam dalam satu makna, berbeda makna, dan kadang dengan makna yang saling terjalin. 

 

Perbedaan Tingkatan Keimanan 

 

1. Iman Taqlid 

 

من يعتقد على وحدانيته تعالى و بالله و نبوته على الاذعان
بالتقليد 

 Artinya : orang yang meyakini keesaan Tuhan Allah SWT, dan kenabian Muhammad Saw, dengan cara taqlid. 

 

2. Iman Ilmu 

 

ما يعتقد على ذلك الدليل 

 

Artinya : sesuatu yang diyakini dengan dalil. 

 

3. Iman 'Ayyan 

 

ما يعتقد على ذلك الدليل 

 

Artinya : sesuatu yang diyakini berdasarkan dalil ( petunjuk ). 

 

4. Iman Haq 

 

ما يعتقد على ذلك بعين اليقين بحق اليقين 

 

Artinya : sesuatu yang diyakini dengan ain Yaqin dengan benarnya keyakinan.

 

5. Iman Haqiqat. 

 

ما يعتقد على ذلك بالشهود و المشاهدة في المشاهدة و المفاتحة  

 

Artinya : sesuatu yang diyakini dengan kesaksian di dalam persaksian dan membuka. 

 

Seharusnya dengan berkaca pada kemampuan Keimanan dianggap sebagai yang biasa, maka kini harusnya dikuatkan lagi, dengan mengolah, menumbuhkan keimanan kita, jangan sampai jatuh tanpa ada iman. 

 

Kalimat Akhir

 

Iman di hati, terikrar di mulut, dan buktikan dengan amal, maka kita mengenalnya sebagai artinya iman. Kini iman tidak tengah dibahas secara lengkap, namun untuk menganalis indikasi keimanan seseorang muslim. 

 

Itu juga dipengaruhi ilmu yang sedikit, hingga iman pun terkadang tipis jika kemampuan pada ilmu agama, khusus ilmu tentang Tuhan ( teologia ). Maka semakin kuatlah iman seseorang jika kemampuan ilmu yang antarkan paham akan Tuhan jauh lebih jelas.  

 

Wasiat, bahwa di saat musim pandemi, menjadi keniscayaan untuk juga menyelamatkan keimanan. Covid-19 adalah ujian dari Gusti Allah yang kita mohonkan agar wabah ini segera dicabut. Kita paham betul Allah adalah Tuhan yang maha kuasa, apapun bisa terjadi jika sudah jadi kehendaknya.  

 

Hamdan Suhaemi, Penulis adalah Wakil Ketua PW GP Ansor Banten dan Ketua PW Rijalul Ansor Banten
 


Editor:

Tauhid Terbaru