Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023

Banten Raya

Tuan Guru Bajang Ingatkan Santri Soal Perjuangan Ulama Terdahulu

Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Hamdi saat menyambangi Kota Serang. (foto: kontributor)

Kota Serang, NU Online Banten

Tugas utama sebagai santri adalah membangun daerahnya. Salah satunya menjaga Indonesia dan menjaga Banten. Sebuah amanah dari para pendahulu bangsa sejak dahulu kala. Mengingat, perjuangan alim ulama Indonesia khususnya di Banten, sejak dahulu kala dalam perjuangannya membangun bangsa Indonesia hingga berdarah-darah di jalan jihad fii sabilillah.

 

Demikian disampaikan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Hamdi pada saat melakukan kunjungan silaturahim kebangsaan di Majelis Pondok Pesantren Al Fathaniyah Tengkele, Kota Serang Banten pada Sabtu (28/1/2023).

 

"Para alim ulama terdahulu itu tidak hanya ingin gagah-gagahan dan mengikuti negara-negara lain baik Asia-Afrika dan negara lainnya agar merdeka, lebih dari itu para pendahulu alim ulama kita memperjuangkan Indonesia Merdeka adalah jihad fii sabilillah," tegasnya.


Baca Juga:
Pererat Silaturahim Walisantri, PP Al Fathaniyah Gelar Pengajian Bulanan

 

TGB Zainul Majdi menyampaikan kepada seluruh santri agar memperteguh niat belajar di pesantren. Menghargai proses belajar dan menuntut ilmu di pesantren. Dan yang tak kalah penting, menghormati para guru dan pembimbing di pesantren.

 

"Menghargai proses belajar yaitu hargai diri kita yaitu tempat kita menuntut ilmu di pondok pesantren. Dan juga menghargai para guru dan pembimbing kita dalam proses belajar dan menghargai ilmu yang telah dipelajari, itu yang pertama," terangnya.

 

Pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ini, menyampaikan pesan kepada seluruh santri. Bahwa ilmu itu akan datang hanya kepada orang yang memang mencarinya dengan sepenuh hati, karena itu jangan setengah-setengah dalam mencari ilmu.

 

"Jangan disia-siakan waktu kalian sebagai santri untuk terus bertanya kepada guru kalian sebagai santri, bahwa syufaul ayy as-su'al obat ketidaktahuan itu hanya satu yaitu bertanya," tegasnya. 


Baca Juga:
Sambut Tahun Baru Hijriyah, PP Al Fathaniyah Pawai Obor Keliling dan Doa Bersama

 

Kontributor: Taufik Hidayat At Tanari

Editor: Arfan Effendi

Artikel Terkait