Lembaga Pendidikan NU Diminta Terus Adaptif dengan Sains-Teknologi
Rabu, 22 Januari 2025 | 23:14 WIB

Menteri Koordinator Bidang PMK Pratikno saat sambutan pada Kongres Pendidikan NU di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (22/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online Banten
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengatakan, lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama (NU) hendaknya beradaptasi dengan pesatnya perkembangan sains dan teknologi. Menurutnya, meski NU telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam dunia pendidikan, tantangan ke depan semakin berat, terutama dengan perubahan yang terjadi di sektor pendidikan dan teknologi.
"Jadi tantangan semakin berat dan kontribusi NU selama ini sudah sangat-sangat besar. Dunia terus berubah terutama dalam bidang pendidikan, ada perkembangan sains dan teknologi yang sangat pesat, ya mau nggak mau lembaga pendidikan NU harus mengikuti," katanya usai membuka Kongres Pendidikan NU di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Terkait rencana pembangunan infrastruktur sekolah di lingkungan NU, Pratikno menegaskan bahwa hal itu sudah dibahas dan dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam program prioritas quick win atau program hasil terbaik cepat (PHTC) untuk 2025 "Sekarang kan quick win Pak Presiden 2025 ini, quick win-nya kan terutama adalah pembangunan sekolah unggulan, renovasi sekolah. Itu dua hal utama ya. Kemudian makan bergizi gratis punya dukungan besar terhadap sekolah," ujar rektor Universitas Gadjah Mada periode 2012-2014 itu.
Pratikno juga menekankan bahwa kerja sama yang erat antara pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan, termasuk NU, sangat penting dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih baik. "Beberapa quick win dalam koordinasi PMK selain di bidang pendidikan juga di bidang kesehatan pembangunan rumah sakit daerah kemudian cek kesehatan gratis penurunan basis TBC dan penurunan refleksi stunting (tengkes)," jelasnya, dilansir NU Online.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan, PBNU telah menyusun government system selama 3 tahun terakhir yang siap diimplementasikan secara menyeluruh dalam bidang pendidikan dan keluarga sebagai langkah awalnya.
Menurutnya, kegiatan-kegiatan lain yang terselenggara oleh PBNU adalah kegiatan penyangga yang diharapkan dapat bermuara pada dukungan terhadap pendidikan dan keluarga yang berdampak nyata bagi masyarakat.
"Kegiatan-kegiatan yang lain, ikhtiar-ikhtiar yang lain yang di luar dua arena utama itu adalah kegiatan-kegiatan penyangga, pendukung yang manfaatnya diharapkan dapat mendukung atau memberikan tambahan kapasitas bagi pelaksanaan khidmat di dua arena besar ini," katanya dalam kesempatan yang sama.
Sekadar diketahui, DPR dan pemerintah telah menyepakati anggaran program quick win itu yang dituangkan dalam RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mencapai lebih dari Rp 100 triliun. Anggaran tersebut di antaranya untuk pemenuhan program makan bergizi gratis (MBG) dengan alokasi anggaran Rp 71 triliun dan renovasi sekolah yang mencakup ruang kelas, mebel, dan MCK (mandi, cuci, kakus) sebanyak 22 ribu sekolah dengan nilai alokasi anggaran Rp 20 triliun. (Haekal Attar)
ADVERTISEMENT BY OPTAD
ADVERTISEMENT BY ANYMIND