• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 2 Mei 2024

Ramadhan

Pentingnya Menuntut Ilmu

Pentingnya Menuntut Ilmu
Ilustrasi. (Foto: NU Online)
Ilustrasi. (Foto: NU Online)

Dalam agama Islam mencari atau menuntut ilmu hukumnya wajib, tanpa terkecuali baik kecil maupun besar, muda maupun tua, kaya maupun miskin. Wahyu pertama yang diturunkan merupakan perintah membaca (iqra) yang berarti bacalah!. Membaca merupakan jembatan pertama untuk mendapatkan ilmu, baik sedikit apalagi banyak. Sebagian besar ulama menafsirkannya kalimat iqra’ sebagai tuntutan atau seruan kepada kita dalam menuntut ilmu.


Ilmu merupakan warisan para nabi yang tentunya sangat penting untuk digali dan dikembangkan dalam rangkat kemanfaat diri dan umat sehingga lebih maju dan lebih dekat denga Sang Pencipta Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ


“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)


Ilmu tidak akan membuat lelah pemiliknya, selalu menjaganya, karena tempat ilmu adalah di dalam hati, sehingga hal itu tidak membutuhkan lemari khusus ataupun kunci spesial untuk menjaganya. 


Orang-orang yang terus belajar, apalagi belajar dalam ilmu agama, maka Allah akan memerikan banyak kelebihan-kelebihan kepada mereka yang terus belajar sampai dijuluki ilmuan atau ahli dalam bidang tertentu, di antara kelebihan itu adalah:


1. Dia akan diangkat derajatnya


يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ


“Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11)


2. Dia akan dimudahkan jalannya ke surga
Surga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, menjadi janji dari Allah bagi banyak amalan saleh yang dilakukan oleh umat Islam. Oleh karena itu, menuntut ilmu bisa menjadi salah satu jalan yang bisa kita lakukan untuk menuju surga. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah:


 ‎وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ 


“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim)


 

3. Dia memiliki pahala yang kekal
Semua orang menginginkan tambahan pahala setelah meninggal. Ilmu yang dimiliki akan menjadikan ilmunya kelak bermanfaat dan bisa menjadi tambahan amal yang kekal apabila diamalkan oleh para murid-muridnya. Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Sebab, ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain. Rasulullah bersabda:


‎إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mau mendoakannya” (HR Muslim no 1631)


Semoga memberikan manfaat keapada para pembaca. Amin.


KH Ahmad Misbah, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tangsel
Editor: M. Izzul Mutho


Editor:

Ramadhan Terbaru