Obituari

Kenangan dari Pengasuh Pesantren Kananga KH Tubagus Abdul Hakim

Kamis, 7 Agustus 2025 | 23:58 WIB

Kenangan dari Pengasuh Pesantren Kananga KH Tubagus Abdul Hakim

Rais Syuriyah PWNU 2025-2030 KH A Syatibi (tiga dari kanan) dan Ketua PWNU KH Hafis Gunawan (dua dari kanan) saat takziyah di kediaman almarhum KH Tubagus Abdul Hakim, Kampung Kananga, Desa Kanangan, Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (7/8/2025). (Foto: Dok-Ist PWNU)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Nahdliyin, khususnya di Banten, berduka. Pengasuh Pondok Pesantren Kananga KH Tubagus Abdul Hakim bin Abah Tubagus Abdul Mu'thi meninggal. Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten masa khidmat 2018-2023 itu mengembuskan napas terakhir pada Selasa (5/8/2025). ’’Kami dari PWNU Banten menyampaikan ucapan belasungkawa dan duka mendalam,’’ ujar Rais Syuriyah PWNU 2025-2030 KH A Syatibi saat takziyah ke kediaman almarhum di Pondok Pesantren Kananga, Kampung Kananga, RT 01/04, Desa Kanangan, Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (7/8/2025).


Dalam kesempatan itu, Kiai Syatibi juga didampingi Ketua PWNU KH Hafis Gunawan.’’Kami juga mengucapkan terima kasih karena almarhum KH Tubagus Abdul Hakim saat menjadi pengurus membawa PWNU Banten lebih baik,’’ imbuh Kiai Syatibi seperti disampaikan Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lebak Ahdi Dzikri yang ikut serta takziyah.


Kiai Hakim tak hanya satu periode mendapat amanat sebagai rais syuriyah PWNU Banten. Pada masa khidmat 2013-2018, almarhum juga terpilih sebagai rais syuriyah PWNU. Bahkan, menurut Kiai Ulfi, salah seorang putra Kiai Hakim, almarhum menjabat tiga periode.


’’Abah (Kiai Hakim), p
engasuh Pesantren Kananga generasi keempat. Pertama, Embah Tubagus Sholeh, wafat 1926. Kedua, Embah Tubagus Abdul Hadi, wafat 1958. Ketiga, Embah Tubagus Abdul Mu'thi wafat 1991. Keempat, abah, wafat 2025. Di PCNU Pandeglang sebagai rais syuriyah dua periode. Sedangkan di PWNU Banten tiga periode. Pernah masuk jajaran syuriyah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama),’’ terang Kiai Ulfi.


Ditambahkan, Kiai Hakim sebelumnya dalam kondisi tidak sakit.’’Sehat-sehat saja, namun memang punya keluhan darah tinggi. Meninggal pada Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 22.00 WIB di kediaman abah, Kampung Kananga, Desa Kananga, Menes. Abah dimakamkan di pemakaman keluarga di Kampung Leuwiliang, Kananga, Menes, Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB,’’ jelasnya seperti disampaikan melalui Ahdi.


Banyak kenangan yang membekas dari amarhum yang meninggalkan seorang istri dan delapan anak dari sebelas. ’’Beliau adalah seorang ulama yang amat mumpuni. Tawadhu, menyatu dengan berbagai lapisan masyarakat dan selalu menekankan agar terus belajar ilmu agama sepanjang hayat,’’ pungkasnya. (Mutho)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND