Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023

Ramadhan

Ramadhan Bulan Berbagi

Ramadhan. (Foto: NU Online)

Ramadhan adalah bulan yang sangat baik untuk bersedekah. Memberi atau membagi ‎sedikit rezeki yang kita miliki kepada yang membutuhkan akan membawa hidup ke ‎dalam keberkahan. Apa itu sedekah? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ‎sedekah adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak ‎menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan ‎pemberi. Mengacu dari tafsir Kementerian Agama, kata sedekah secara etimologi ‎berasal dari bahasa Arab ash-shadaqah yang artinya “pemberian sunah”. Jadi kata ‎sedekah secara terminologi adalah memberikan sesuatu tanpa mengharapkan ‎balasan dari manusia karena Allah SWT yang akan membalas berupa pahala. ‎
Berbagi kepada orang lain dan juga orang yang berpuasa di Ramadhan sangat baik ‎dan merupakan ibadah yang sangat bernilai bagi umat Islam. Nabi Besar Muhammad ‎mengatakan bahwa sedekah yang paling baik apabila dilakukan pada Ramadhan, ‎sebagaimana sabdanya :‎
‎ 


Baca Juga:
Menakar Toleransi saat Ramadhan

‎ ‎أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ ‏


Baca Juga:
Berkah Ramadhan, Yakin Rezeki Tak Tertukar

‎ 
‎"Rasulullah SAW pemah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau ‎menjawab: “Yaitu sedekah di Ramadhan.” (HR Tirmidzi)‎
‎ 

Dengan berbagi rezeki melalui sedekah, Allah SWT akan mendatangkan beribu ‎balasan kebaikan dan limpahan rahmat kepada hamba-Nya. Tidak akan habis harta ‎kita yang disedekahkan kepada orang lain, melainkan justru akan bertambah lebih ‎banyak lagi dan lebih banyak lagi serta kebaikan lain juga akan didapatkan. Allah SWT ‎berfirman:‎
‎ 

مَثَلُ الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنۡۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِىۡ كُلِّ سُنۡۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ‌ؕ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ ‏لِمَنۡ يَّشَآءُ‌ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ

‎ 
‎"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir ‎biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah ‎melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, ‎Mahamengetahui." (QS Al Baqarah: 261)‎
‎ 

Sebuah kisah di zaman Rasululloh SAW. Suatu hari ada seorang pengemis mengetuk ‎pintu rumah Rasulullah shollolloohu 'alaihi wasallam. Pengemis itu berkata: "Saya ‎pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah. Lalu Rasulullah bersabda: "Wahai ‎‎‘Aisyah berikan baju itu kepada pengemis itu”. Sayyidah ‘Aisyah pun melaksanakan ‎perintah Nabi. Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian ‎itu, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar:‎
‎ 

‎"Siapa yang mau membeli baju Rasulullah?”. Maka dengan cepat berkumpullah ‎orang-orang, dan semua ingin membelinya. Kemudian ada seseorang kaya namun ‎buta yang mendengar seruan tersebut, lalu menyuruh budaknya agar membelinya ‎dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya : “Jika kamu ‎berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka”.‎

‎ 
Akhirnya budak itu pun berhasil mendapatkannya. Dan kemudian diserahkanlah baju ‎itu pada tuannya yang buta tadi. Alangkah gembiranya si buta tersebut, dengan ‎memegang baju Rasulullah itu, orang buta tersebut kemudian berdoa dan berkata : ‎
‎“Ya Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yang suci ini, kembalikanlah ‎pandanganku". Kemudian masya Allah dengan izin Allah, spontan orang tersebut ‎dapat melihat kembali.‎

‎ 
Keesokan harinya, ia pun pergi menghadap Rasulullah dengan penuh gembira dan ‎berkata: "Wahai Rasulullah, pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju ‎Anda sebagai hadiah dariku". Sebelumnya orang itu menceritakan kejadiannya ‎sehingga Rasulullah pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya.‎

‎ 
Kemudian Rasulullah bersabda kepada Sayyidah ‘Aisyah: "Perhatikanlah baju itu ‎wahai ‘Aisyah, dengan izin dan berkah-Nya, ia telah mengkayakan orang yang ‎miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada ‎kita.”
‎ 

Apa yang didapat manfaat dari bersedekah yang dilakukan umat Islam pada Bulan ‎Suci Ramadhan. Beberapa hal bisa jelaskan sebagai berikut :‎
‎ 

Pertama, dihapus kesalahannya
‎ 

اِنۡ تُبۡدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِىَ‌ۚ وَاِنۡ تُخۡفُوۡهَا وَ تُؤۡتُوۡهَا الۡفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡ‌ؕ وَيُكَفِّرُ عَنۡكُمۡ مِّنۡ سَيِّاٰتِكُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ ‏بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡرٌ
‎ 

‎‘’Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu ‎menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu ‎lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. ‎Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.’’ (QS Al-Baqarah/2: 271)‎
‎ 

Kedua, diangkat kemuliaan dan derajat
‎ 

‎ ‎عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا ‏وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ ‏

‎ 
‎‘’Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sedekah ‎itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada ‎orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang ‎yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat ‎derajatnya." (HR Muslim, No 2588) ‎
‎ 

Ketiga, dijaga dari siksa api neraka
‎ 

‎ ‎عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقُوا النَّارَ ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ ثُمَّ ‏أَعْرَضَ وَأَشَاحَ ثَلَاثًا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ ‏

‎ 
‎’’Dari Adi bin Hatim mengatakan, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‎Jagalah diri kalian dari api neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma. Kemudian ‎beliau berpaling dan menyingkir, kemudian beliau bersabda lagi: Jagalah diri kalian ‎dari neraka, kemudian beliau berpaling dan menyingkir (tiga kali) hingga kami ‎beranggapan bahwa beliau melihat neraka itu sendiri, selanjutnya beliau bersabda: ‎Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma, kalaulah tidak ‎bisa, lakukanlah dengan ucapan yang baik." (HR Bukhari, No 6539)‎
‎ 

Keempat, dilipatgandakan pahalanya
‎ 

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

‎ 
‘’Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan ‎dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan ‎dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala ‎yang mulia.’’ (QS Al-Hadid: 18)‎
‎ 

Kelima, didoakan malaikat
‎ 

‎ ‎عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ ‏فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا ‏

‎ 
‎’’Dari Abu Hurairah radliallahu anhu bahwa Nabi shallallahualaihiwasallam ‎bersabda: Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya ‎kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; Ya ‎Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya, sedangkan ‎yang satunya lagi berkata; Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada ‎orang yang menahan hartanya (bakhil)." (HR Bukhari, No 1442)‎
‎ 

Keenam, diberikan pahala yang besar
‎ 

لَا خَيۡرَ فِىۡ كَثِيۡرٍ مِّنۡ نَّجۡوٰٮهُمۡ اِلَّا مَنۡ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوۡ مَعۡرُوۡفٍ اَوۡ اِصۡلَاحٍۢ بَيۡنَ النَّاسِ‌ؕ وَمَن يَّفۡعَلۡ ذٰ لِكَ ابۡتِغَآءَ ‏مَرۡضَاتِ اللّٰهِ فَسَوۡفَ نُـؤۡتِيۡهِ اَجۡرًا عَظِيۡمًا

‎ 
‎’’Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali ‎pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat ‎kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat ‎demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya ‎pahala yang besar.’’ (QS Annisa/4: 114)‎
‎ 

Demikian pembahasan mengenai keutamaan sedekah di Ramadhan dan dalilnya. ‎Semoga bisa menambah motivasi umat Islam untuk memperbanyak sedekah saat ‎Ramadhan yang penuh rahmat, ampunan dan berkah ini. Wallahu A'lam

‎ 
KH Ahmad Misbah, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tangerang Selatan

Editor: M. Izzul Mutho

Artikel Terkait