Bijak Bermedia Sosial, Fatayat NU Tangsel Bekali Kader Literasi Digital
Sabtu, 16 April 2022 | 21:26 WIB

Ketua PCNU Tangerang Selatan KH Abdullah Mas'ud bersama narasumber seminar literasi digital yang digelar Fatayat NU Tangsel. (Foto: Istimewa)
Arfan Effendi
Kontributor
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan KH Abdullah Mas'ud menyampaikan, media sosial itu ibarat pisau. Jika digunakan untuk hal-hal yang positif makan akan menjadi bermanfaat. Namun, akan menjadi sebaliknya jika digunakan untuk hal-hal negatif.
“Kita harus bijak karena kita tidak dapat lepas dari media sosial, ketergantungan kita pada gadget luar biasa," katanya pada saat seminar digital literasi yang diselenggarakan oleh PC Fatayat NU Tangerang Selatan, pada Jumat, (15/4), di Kecamatan Serpong.
Selanjutnya, Kiai Mas’ud meminta agar infrastruktur digital dan ekonomi digital dapat dioptimalkan dengan sebaik-baiknya.
“Yang terpenting bagaimana kita tahu betul memanfaatkan media sosial ini untuk tidak menebar kebencian, hoaks, baik itu di bidang politik atau agama. Kita sebagai warga Nahdliyin harus tau betul, harus memahami dimana kita berpijak, dimana kita harus melakukan share berita. Kita harus memproduksi konten-konten positif” tandasnya.
Kiai Mas’ud memuji kepemimpinan PC Fatayat NU Tangsel, “Selamat kepada Fatayat Tangsel, di bawah pimpinan Mbak Rika luar biasa, tidak hanya berjalan tapi lari kencang meninggalkan Banom yang lainnya” ungkapnya.
Kepala Seksi Aplikasi dan Integrasi Sistem Informatika Bagus Gede Arta Perdana Bagus Gede Arta Perdana, menjelaskan detail terkait manfaat dan dampak media sosial ini yang ditimbulkannya.
“Ibu-ibu harus berperan aktif dalam pengembangan teknologi saat ini, karena ibu yang cerdas akan menciptakan keluarga yang cerdas juga” Katanya mengawali pemaparannya.
Menurut Bagus, tips menggunakan sosial media yang bijak adalah jangan asal membagikan, perlu riset dulu kebenarannya, dan perlu melihat yang men-share dapat dipercaya atau tidak. Ia kemudian menyitir sebuah ungkapan jarimu harimaumu.
Kendati demikian, Sri Tuti Rahmawati mengemukakan pandangan Islam soal hoaks. Menurutnya, berbohong, fitnah, su’udzon dan bulliying merupakan perbuatan yang berdosa. Dan Allah tidak menyukai perkataan yang tidak sesuai.
"Orang cerdas itu harus dapat memilah dan memilih. Seperti yang termaktub didalam QS Al-Baqarah ayat 59, Al A’raf ayat 62 dan Al An’am ayat 112." Terang Perempuan yang acap disapa Bunda Tuti.
Lebih lanjut, Bunda Tuti menyampaikan agar tidak mudah terprovokasi atau menjadi provokator. “Hati-hati, ngga boleh sembarangan, karena kalau kita tidak bicara sesuai fakta maka itu fitnah. lebih baik kita diam, cari yang baik baik dalam media sosial." Pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung selama lebih dari dua jam. Turut dihadiri 100 peserta yang berasal dari seluruh Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Kecamatan Serpong. Dengan menggunakan seragam hijau Fatayat, peserta terlihat bersemangat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
Kemudian, acara ditutup dengan doa yang diampu oleh Ketua Forum Daiyah Fatayat NU Tangerang Selatan Iffaty Zamimah.
Terpopuler
1
Perang Iran-Israel, PBNU Desak Genjatan Senjata Segera
2
AKN NU Membangun Kader dengan Jiwa Petarung
3
Jadi Kader IPNU-IPPNU Butuh Semangat dan Istiqamah
4
Sopian Terpilih sebagai Ketua PAC Ansor Banjarsari, Baehaqi Jadi Nakhoda Malingping
5
AKN NU sebagai Ikhtiar Lahirkan Pemimpin NU Masa Depan
6
Berburu Kemabruran Haji
Terkini
Lihat Semua