Ini yang Menarik dari Workshop Dai Digitalize LDNU Kabupaten Serang
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Serang akan menggelar Workshop Dai Digitalize. Kegiatan yang membersamai ijazah asrorul lisan itu digelar di Pondok Pesantren Jami’atul Ikhwan, Malanggah, Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu hingga Ahad (18-19/11/2023).
’’Menghadapi tantangan dakwah ke depan seperti era digital, dibutuhkan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Dengan menambah bekal para dai melalui kegiatan seperti ini dirasa perlu. Ini bagian ikhtiar menguatkan sumber daya pada pendakwah,’’ ujar Ketua Panitia Achmad Syarif dihubungi NU Online Banten melalui aplikasi perpesanan dari Tangerang Selatan, Jumat (17/11/2023) malam.
Ditambahkan, sejauh ini semua berjalan sesuai rencana. Jumat malam, lanjutnya, panitia ke Pondok Pesantren Jami’atul Ikhwan yang diasuh KH Tb Ahmad Khudori Yusuf. ’’Ini kami para panitia sedang mengondisikan tempat acara, penginapan peserta. Selain itu kami juga menindaklanjuti para pembicara,’’ ungkapnya.
Dijelaskan, sejumlah pembicara telah mengorfirmasi hadir. Di antaranya dari Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Komaruzzaman membawakan tema Tantangan Dakwah di Era Distriptution. Ada juga Penanggung Jawab NU Online Banten M Izzul Mutho yang akan menyampaikan tema Relevansi Dakwah Digital.
Sedangkan Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Serang yang juga Ketua MUI Kabupaten Serang KH Tb Khudori Yusuf akan membahas fiqih dakwah. Lalu Ketua LDNU Kabupaten Serang Budi Budiman menyampaikan soal media dakwah dan Juara Da'i Mitra Polri 2023 Ahmad Rifa'i berbagi soal retorika dakwah.
’’Terkait jumlah pendaftar, hingga hari ini, ada 50an peserta. Delegasi dari lembaga dakwah, ormas, dan personal. Dari yang daftar tersebut, terjauh dari Ciputat, Tangerang Selatan,’’imbuhnya.
Syarif menjamin, ada yang menarik dari kegiatan yang NU Online Banten sebagai media partner tersebut. Sebab, ada ijazah asrorul lisan sebagai bentuk ikhtiar, doa atau aurod, untuk bekal para dai. ’’Kegiatan ini juga membekali peserta dakwah melalui medsos dan tulisan. Kami punya prinsip bahwa tulis apa yang disampaikan dan sampaikan apa yang ditulis. Sekarang era digital, sebagai pendakwah harus bisa menyesuikan zaman,’’ pungkasnya. (M Izzul Mutho)
