Itjen Kemenag RI Percepat Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah
Sabtu, 20 Juli 2024 | 12:31 WIB
Arfan Effendi
Kontributor
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Inspektur Wilayah II Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI Ruchman Basori mengungkapkan, pemetaan dan redistribusi guru berbasis kebutuhan sangat penting. Agar, guru-guru yang berkualitas dapat tersebar secara merata untuk meningkatkan akses dan mutu Madrasah.
“Setiap individu berhak mendapatkan akses dan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan yang bermutu dan relevan," katanya, saat melakukan supervisi terhadap Tim Evaluasi Pemetaan dan Redistribusi Guru (EPRG) Berbasis Kebutuhan Itjen di Kankemenag Kabupaten Kuningan, pada Jumat (19/7/24).
Doktor Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini berharap, tim evaluasi pemetaan dan redistribusi guru dapat menggali data-data penting tentang guru. Melakukan pemetaan masalah yang muncul dan menjalankan praktek distribusi solusi dari pemetaan untuk madrasah.
Sementara itu, Pengendali Teknis Inspektorat Wilayah II Luli Achriyani mengatakan, pendidikan yang layak adalah pendidikan yang mencakup fasilitas, kurikulum yang sesuai, guru yang berkualitas, serta lingkungan belajar yang aman dan mendukung harus terus menerus diikhtiarkan.
“Pendidikan merata dapat dicapai dengan distribusi sumber daya pendidikan secara adil, penyediaan akses yang setara bagi semua individu dan peningkatan kualitas pendidikan di berbagai wilayah," kata Alumni UIN Jakarta ini.
Luli menegaskan, evaluasi pemetaan dan redistribusi guru dilakukan untuk memastikan layanan pendidikan semakin merata dan tanpa diskriminasi, baik karena faktor geografis, status sosial, atau jenis kelamin.
Berdasarkan data yang diperoleh, kata dia, Tim EPRG pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan, terdapat guru yang keluar daerah sebanyak 49 orang, dan 29 orang yang masuk kategori redistribusi; Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka, sebanyak 22 orang guru yang keluar dan 32 orang guru yang masuk.
"Sementara pada Kabupaten Garut, guru yang keluar sebanyak 24 orang dan 40 orang guru yang masuk. Kota Bandung keluar sebanyak 6 orang dan masuk sebanyak 38 orang. Kementerian Agama Kabupaten Ciamis guru yang keluar sebanyak 36 orang dan masuk 32 orang, dan Kemenag Kabupaten Tasik keluar sebanyak 45 orang dan masuk 30 orang guru," tandasnya.
Kendati begitu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan Ahmad Handiman Romdony menyambut hangat kedatangan Tim Itjen. "Evaluasi atas pemetaan dan redistribusi akan membantu kami memenuhi kekurangan guru dan sekaligus bagaimana meningkatkan kualitasnya," pungkasnya.
Terpopuler
1
Perang Iran-Israel, PBNU Desak Genjatan Senjata Segera
2
AKN NU Membangun Kader dengan Jiwa Petarung
3
Jadi Kader IPNU-IPPNU Butuh Semangat dan Istiqamah
4
Sopian Terpilih sebagai Ketua PAC Ansor Banjarsari, Baehaqi Jadi Nakhoda Malingping
5
Berburu Kemabruran Haji
6
AKN NU sebagai Ikhtiar Lahirkan Pemimpin NU Masa Depan
Terkini
Lihat Semua