• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Selasa, 23 April 2024

Banten Raya

Kekinian! Puncak Hari Lahir Fatayat NU ke-72 dimeriahkan dengan Podcast

Kekinian! Puncak Hari Lahir Fatayat NU ke-72 dimeriahkan dengan Podcast
Sumber Gambar: NU Online Banten
Sumber Gambar: NU Online Banten

Tangerang Selatan - NU Online Banten

Puncak Harlah Fatayat NU Ke-72 di Tangeng Selatan pada Minggu (24/04/2022) berjalan lancar. Sebagai puncak harlah, Fatayat NU Tangerang Selatan ikut mewarnai dunia digital melalui agenda podcast dengan tema “Puasa Bagi Ibu Hamil dan Menyusi”  yang disiarkan langsung melalui akun Instagram @fatayatnutangsel_official.

 

Dalam agenda podcast tersebut hadir sebagai narasumber, di antaranya Ketua Pengurus Cabang Fatayat NU Kota Tangerang Selatan sahabat Nurul Mudrika, Fasilitator Bidan Delima Tangerang Selatan Hj. Neneng Yulianti Str. Keb., dan Ketua Fordaaf Tangerang Selatan sahabat Iffaty Zamimah M.Ag.

 

Podcast kali ini dibuka oleh sahabat Iffaty yang menyampaikan bahwa podcast kali ini bertajuk puasa Ramadan dan hal-hal seputar puasa Ramadan.

 

Selanjutnya, Iffaty juga menyampaikan bahwa PC Fatayat NU Kota Tangerang Selatan telah melakukan banyak kegiatan untuk menyambut  harlah fatayat. Dan, podcast kali ini merupakan penutup rangkaian Harlah Fatayat NU.

 

Nurul Mudrika, ketua PC Fatayat NU Kota Tangerang Selatan mengucapkan rasa syukur karena tidak terasa sudah 72 tahun Fatayat NU mewarnai dunia perempuan, tidak hanya di Indonesia tapi di mancanegara. Artinya, Fatayat NU banyak memberi arti dan pembelajaran bagi perempuan produktif dalam rentang usia 25 – 45 tahun. Tuturnya. 

 

Pembelajaran kehidupan yang sangat banyak saya dapat, sehingga melihat kondisi kader sampai saat ini di setiap kecamatan bahkan kelurahan sudah banyak dan itulah yang menjadi tolok ukur bagi saya bahwa Fatayat NU telah begitu besar berkontribusi bagi kehidupan perempuan, khususnya di Kota Tangerang Selatan. Lanjut Nurul. 

 

"Semoga kedepannya fatayat NU Dapat memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi umat khususnya perempuan. Seperti slogan Harlah Fatayat NU Ke-72, yaitu perempuan harus bisa “Bangkit Bersama, Berdaya Bersama”. Pungkas Nurul.

 

Untuk merespon kebutuhan pengetahuan bagi anggota Fatayat yang berada pada usia produktif, dalam podcast PC Fatayat NU Kota Tangsel menghadirkan pembicara yang sesuai dengan kebutuhan Fatayat pada saat ini,  karena di usia produktif banyak sekali ibu hamil dan menyusui yang membutuhkan edukasi mengenai pelaksanaan puasa di bulan Ramadan.

 

Dari kajian ilmu fiqh atau kajian keislaman, di surah Al-Baqarah disebutkan Allah memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tetapi, pada ayat ke 184 ada pengecualian untuk melaksanakan puasa, yaitu  bagi orang yang sakit dan yang masih dalam perjalanan.

 

Pengecualian orang yang sakit, dalam hadis lebih spesifik disebutkan bahwa ibu hamil dan ibu menyusui termasuk ke dalam kategori orang yang sakit. untuk itu,  Allah memberikan keringanan bagi orang-orang tertentu sesuai dengan penetapan dan pengecualiannya.

 

Dalam bincang santai podcast tersebut, Bidan Neneng menjelaskan mengenai periode kehamilan yang terdiri dari 3 periode, yaitu trimester pertama usia kandungan 0–13 minggu, trimester kedua usia kandungan 14–27 minggu dan trimester ketiga usia kandungan 28–40.

 

Bidan Neneng melanjutkan, "Tentu setiap ibu hamil memiliki keluhan yang berbeda-beda sesuai dengan daya tahan tubuh. Dalam kehamilan ini, diperbolehkan untuk berpuasa apabila kondisi kesehatan tubuh sehat dan baik-baik saja kecuali bagi ibu hamil yang kondisinya buruk" ungkapnya.

 

Lebih jauh Bidan Neneng menyampaikan bahwa puasa tidak membawa dampak negatif bagi ibu yang sedang mengandung, selama ibu hamil mengonsumsi nutrisi yang tepat selama berpuasa seperti minum air putih minimal 1,5 – 2 liter dan juga minum susu untuk kalsium.

 

Namun, tetap harus peduli pada diri sendiri, jangan sampai mengambil keputusan secara pribadi demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ketika sudah mendapat izin untuk berpuasa, bukan berarti ibu hamil bisa mengabaikan asupan makan dan minum harian, tetap pada prosedur yang telah ditetapkan agar janin dalam kandungan tetap sehat meski sang ibu sedang menjalankan puasa, tutup Bidang Neneng.

 

 

Pada sesi terakhir, moderator memberikan kesempatan untuk bertanya kepada para audiens yang hadir secara daring. Salah satu pertanyaan yang direspon adalah mengenai tips agar tubuh tetap ideal selama bulan suci Ramadan.

 

Bidan Neneng Yulianti menjawab bahwa yang terpenting setelah makan tidak dianjurkan untuk langsung tidur karena tidak baik untuk kesehatan lambung, terutama setelah makan dalam porsi banyak sekaligus.

 

Kemudian, sebagai penutup sahabat Nurul Mudrika menyampaikan bahwa perlu untuk memperhatikan pola makan pada saat berbuka puasa dengan mengurangi junk food yang kurang sehat bagi tubuh.


Banten Raya Terbaru