Banten Raya

Kepada Pengurus, Ketua Karteker PWNU Banten Tekankan Profesionalisme dan Keikhlasan

Ahad, 5 Januari 2025 | 14:16 WIB

Kepada Pengurus, Ketua Karteker PWNU Banten Tekankan Profesionalisme dan Keikhlasan

Ketua Karteker PWNU Banten KH Lukman Khakim saat membuka Konferensi I MWCNU kecamatan Cibodas. (NUOB/Arfan)

Kota Tangerang, NU Online Banten

Ketua Karteker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten KH Lukman Khakim menuturkan, berkhidmah di NU dan dalam keluarga besarnya membawa keberkahan. NU bukan hanya organisasi, tetapi juga wadah perjuangan yang telah melahirkan banyak ulama, tokoh, dan pejuang yang ikhlas mengabdikan diri untuk agama, bangsa, dan negara. 

 

"Setiap langkah yang diambil dalam organisasi ini harus didasari oleh niat yang tulus untuk membesarkan NU, bukan sekadar mencari posisi atau keuntungan pribadi," tegasnya dalam pembukaan Konferensi I MWCNU Kecamatan Cibodas, di Majelis Taklim dan Dzikir Al Husna, (Sabtu, 4/1/2025).

 

Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada generasi muda NU tidak bermain-main dalam NU. Jika memutuskan untuk berkhidmah, maka lakukanlah dengan serius dan sungguh-sungguh. Keikhlasan dan kesungguhan dalam mengabdi akan membawa keberkahan, baik bagi pribadi maupun bagi umat. 

 

"Mereka yang berjuang di dalamnya dengan penuh ketulusan akan merasakan manfaat dan keberkahan dalam kehidupannya, baik di dunia maupun di akhirat," terang Demisioner Ketua GP Ansor Kota Tangerang Pertama ini.

 

Saat ini, kata Kiai Lukman, NU mengalami banyak perubahan, terutama dalam mendisiplinkan manajemen organisasi. Perubahan ini tentu harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar yang telah diwariskan oleh para ulama. Dengan adanya perubahan, NU diharapkan dapat lebih responsif dalam menghadapi tantangan zaman dan semakin memberikan manfaat bagi umat.

 

"Diharapkan pengurus menjadi lebih tertata dan profesional dalam menjalankan roda organisasi. Administrasi yang baik akan memperkuat peran dalam melayani umat dan program yang dijalankan benar-benar bermanfaat. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga, dan mengembangkan organisasi ini agar tetap menjadi rumah besar," tegas Kiai Lukman.

 

Kiai Lukman menjelaskan, salah satu bentuk pendisiplinan yang sedang berjalan adalah verifikasi dan validasi (verval) struktur kepengurusan. Hal ini bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah langkah penting untuk memperkuat tata kelola organisasi. 

 

"NU memang sebuah jam'iyyah tetapi dalam perjalanan panjangnya, sering kali mengalami kelemahan dalam manajemen administrasi. Jika tidak segera dibenahi, kelemahan ini dapat menghambat efektivitas kinerja pengurus," kata Kiai Lukman.

 

"Inilah yang sedang ditata oleh NU saat ini. Penataan administrasi menjadi kebutuhan mendesak agar organisasi ini dapat berjalan lebih tertib, profesional, dan efektif dalam melayani umat," imbuhnya.

 

Pada masa lalu, lanjut Kiai Lukman, pelaksanaan konferensi MWCNU sering kali tidak dilakukan dengan serius. Proses pemilihan pengurus lebih banyak bersifat informal, sekadar saling tunjuk untuk menentukan siapa yang menjadi ketua dan siapa yang menjadi Rais. Cara seperti ini tentu tidak ideal dalam membangun organisasi yang kuat dan profesional. 

 

"Atas dasar itulah diperlukan peningkatan tata kelola kepengurusan agar lebih profesional dan sesuai dengan aturan organisasi," pungkasnya.

 

Ia berharap tim pendamping PCNU Kota Tangerang benar-benar mencermati jalannya konferensi. Dan memastikan setiap tahapannya sah dan sesuai dengan Peraturan Perkumpulan (Perkum). Konferensi bukan sekadar formalitas, tetapi momen penting dalam menentukan arah kepemimpinan dan kebijakan organisasi ke depan. 

 

"Dengan penataan yang optimal, pengurus NU dapat semakin solid dan berdaya guna dalam menjalankan perannya sebagai jam’iyyah diniyyah ijtima’iyyah yang menjadi tumpuan umat," ujarnya.

 

Kiai Lukman mengungkapkan, sudah saatnya NU di Kota Tangerang menjadi pusat pergerakan dan sumber inspirasi bagi NU di Banten. Dengan kepengurusan yang telah terbentuk, langkah selanjutnya adalah membangun soliditas agar organisasi semakin kuat dan efektif dalam menjalankan amanahnya. 

 

"Kekompakan dan kerja sama yang baik antar pengurus akan menjadi kunci keberhasilan dalam membesarkan NU di wilayah ini," tegas Kiai Lukman.

 

Kendati begitu, sebagai bagian dari upaya penguatan organisasi, penting bagi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) untuk melakukan studi banding. Melalui studi banding, para pengurus dapat belajar dari pengalaman dan praktik terbaik yang telah diterapkan di daerah lain. 

 

"Hal ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga dapat menginspirasi serta mengugah semangat pengurus dalam meningkatkan kinerja organisasi," pungkas Kiai Lukman.

 

Ia berharap, semangat kebersamaan dan kesungguhan dalam berkhidmah, NU di Kota Tangerang dapat menjadi role model dalam pengelolaan organisasi yang profesional dan berdaya guna. Langkah-langkah strategis yang diambil saat ini akan menentukan masa depan NU di wilayah ini.

 

"Semoga pengurus NU di Kota Tangerang mampu memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat dan masyarakat," tandasnya.