• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 29 Maret 2024

Banten Raya

Ketika PKC Kopri PMII Banten Gelar Kajian Stunting

Ketika PKC Kopri PMII Banten Gelar Kajian Stunting
Kajian tematik Kopri PMII Banten soal stunting secara online, Sabtu (4/3/2023). (Foto: Dokumen Kopri PMII Banten)
Kajian tematik Kopri PMII Banten soal stunting secara online, Sabtu (4/3/2023). (Foto: Dokumen Kopri PMII Banten)

Kota Serang, NU Online Banten
Stunting menjadi perhatian serius Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) PMII Banten. Itu terlihat dari digelarnya kajian yang menghadirkan akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).


Ketua Kopri PMII Banten Siti Marfuah menyampaikan, kajian tersebut adalah langkah awal dari gerakan konkretnya mengawal isu strategis. "Hari ini PKC Kopri PMII Banten turut serta mengawal penurunan angka stunting di Banten,’’ ujar Marfuah dalam kajian tematik bertema strategi penanganan stunting di Banten secara online, Sabtu (4/3/2023).


Marfuah mengatakan, kajian mengenai stunting ini memang menjadi hal baru baginya untuk turut serta dan terlibat dalam mengawal agenda strategis. ’’Langkah awal ini menjadi pelebaran sayap kami ke masyarakat untuk menjadi telinga masyarakat dalam penuruan stunting di Banten,’’ kata alumnus Pondok Pesantren Ashabul Maimanah Sampang Tirtayasa tersebut.


Marfuah melanjutkan, tujuan dari kajian ini diadakan adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang stunting dan penyebab gejalanya. Selain itu, meningkatkan pengetahuan peserta tentang risiko tinggi dan pengenalan tanda kelahiran pada kehamilan. "Banten menempati urutan ke-5 sebagai provinsi paling banyak penderita stunting di Indonesia,’’ jelasnya.


Sedangkan akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dr Baety Adhayanti menyampaikan, satu dari tiga anak Indonesia mengalami stunting. Artinya 30 persen anak Indonesia ini adalah penderita stunting. Pencegahan stunting bisa dilakukan dengan mengenali gejala stunting terlebih dahulu. 


’’Termasuk siapa saja yang bisa turut serta mengawal masalah stunting. Ada peran para kader yang bisa turun ke masyarakat dan melakukan pendekatan ke masyarakat tanpa menghakimi,’’ terangnya.


Masih dalam kesempatan yang sama Baety mengatakan, menjadi kader memang berat yang harus mengemban amanah terbaik yang dijalani. ’’Semoga bisa menjadi amal jariyah untuk seluruh sahabat PKC Kopri PMII Banten, terutama dalam pengawalan penurunan stunting di Banten ini. Saya siap menjembatani sinergi antara PKC KOPRI PMII Banten dengan Himpunan Mahasiswa Kedokteran untuk sinergi kedepannya,’’ tambahnya.


Adapun Ketua 2 PKC Kopri PMII Banten Raden Siska Marini mengatakan, kajian soal stunting ini berlangsung hampir 90 menit dengan peserta lebih dari 20 orang. ’’Semoga kajian ini bukan akhir, tapi menjadi awal dari seri kajian tematik PKC Kopri PMII Banten,’’ tutupnya.


Pewarta: Taufik Hidayat at-Tanari


Banten Raya Terbaru