• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 25 April 2024

Banten Raya

Ketua PCNU Kota Tangerang: Empat Hal Yang Mesti Dipegang Mahasiswa NU

Ketua PCNU Kota Tangerang: Empat Hal Yang Mesti Dipegang Mahasiswa NU
Ketua PCNU Kota Tangerang seusai memberikan sambutan di STISNU Tangerang. (Foto:Istimewa)
Ketua PCNU Kota Tangerang seusai memberikan sambutan di STISNU Tangerang. (Foto:Istimewa)

Kota Tangerang, NU Online Banten

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang mendorong mahasiswa Nahdlatul Ulama bisa menjadi mahasiswa yang mendunia. Karena itu diperlukan perangkat-perangkat yang mesti terpenuhi.

 

Demikian disampaikan Ketua PCNU Kota Tangerang KH Dedi Mahfudin saat membuka Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMRU) Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara di Aula KH Hasyim Asyari, Jalan Perintis Kemerdekaan II Babakan Kota Tangerang, Jumat (9/9/2022).

 

Ada tiga hal yang mesti menjadi pegangan mahasiswa NU, kata Kiai Dedi. Pertama, mahasiswa NU harus taat kepada Allah, Rasul, ulama dan negara. Kedua, mahasiswa NU jangan lepas tirakat yang sudah diajarkan para kiai NU.

 

Ketiga, hormat kepada orang tua dan orang yang lebih tua, serta menyayangi yang muda sebagaimana diajarkan Rasulullah saw. Keempat, mahasiswa NU harus mempunyai keinginan kuat untuk memberikan kemanfaatan kepada orang lain.

 

"Kita harus siap menjadi Nahdliyin untuk taat kepada Allah swt, Rasul, ulama dan negara. Hormat kepada yang tua dan menyayangi yang muda. Menjadi mahasiswa NU juga tidak hanya mengejar ijazah dan bangga punya gelar. Tapi juga harus punya rasa memiliki dan cinta NU. Tidak akan sukses kalau kitanya tidak seimbang, bila kuliah hanya mengejar ijazah," bebernya.

 

Mahasiswa NU juga harus melakukan inovasi dan kerja keras dalam belajar disertai tirakat.

 

"Lalu, harus memiliki himmah untuk menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain," pesannya tegas.

 

Sebelumnya Kiai Dedi menyampaikan mahasiswa NU selain harus bangga menjadi mahasiswa NU juga harus memiliki rasa memiliki dan mencintai NU. 

 

"Karena kalau sudah cinta pasti akan merasa memiliki, dan akan mengurusi NU," kata dia.

 

"Kalian sudah terdaftar sebagai mahasiswa STISNU. Maka ada kewajiban dipundak kalian untuk mengurusi NU. Jangan hanya bangga jadi mahasiswa STISNU, tapi juga harus punya rasa memiliki dan cinta sama NU. Pesan Hadhratusyaikh Mbah Hasyim Asyari, siapa yang mau ngurusi NU maka akan dianggap santrinya Mbah Hasyim," ujarnya.

 

Ia menyebtukan ada beda menjadi mahasiswa NU dan mahasiswa lain. Ialah mendapatkan doa dari para kiai. Karena itu, ilmu yang diperoleh dari kampus-kampus NU pun lebih berkah.

 

"Menjadi mahasiswa NU bedanya itu didoain para ulama dan kiai NU. Ketika masuk ke kampus NU, maka kalian sudah resmi menjadi santri Hadhratussyekh KH Hasyim Asyari," tegas Kiai jebolan Tebuireng ini.

 

Pewarta: Ahmad Suhendra


Banten Raya Terbaru