Banten Raya

Kolaborasi Desain Program Pencegahan Perundungan di Lingkungan Pendidikan

Selasa, 19 November 2024 | 13:19 WIB

Kolaborasi Desain Program Pencegahan Perundungan di Lingkungan Pendidikan

Diskusi desain program pencegahan perundungan di Graha Santri. (NUOB/Arfan)

Kota Tangerang, NU Online Banten

Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Tangerang menggela stakeholder meeting dalam Koordinasi dan Sosialisasi Desain Program Pencegahan Perundungan di Lingkungan Pendidikan, di Graha Santri, Kota Tangerang, Senin, (18/11/2024).

 

Ketua PC IPNU Kota Tangerang Ariq Hasanudin, menyampaikan resah dan keprihatinannya atas kasus perundungan yang kerap kali terjadi. Terlebih, di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat paling aman dan nyaman pelajar untuk menimba ilmu.

 

"Kami memiliki komitmen untuk melakukan monitoring kasus perundunga terhadap kasus perundungan di sekolah," ujar Ariq.

 

Ia mengatakan, bahwa, pencegahan kasus perundungan di lingkungan pendidikan perlu dilakukan oleh banyak pihak. Tidak bisa dilakukan oleh sekelompok saja, personal guru, ataupun satu dinas saja. Tapi juga perhatian semua pihak.

 

"Kita tahu, pencegahan kasus perundungan itu mesti dibangun oleh banyak pihak, dan kami siap untuk mensosialisasikan hal tersebut," kata Ariq.

 

Ia berharap, pemetaan program ini bisa memberikan wawasan kepada semua pihak. Terutama untuk pengurus IPNU - IPPNU Kota Tangerang. Mengedukasi masyarakat soal perundungan, bahwa hal ini tidak bisa dianggap menjadi sebuah permasalahan yang sepele.

 

"Ini tantangan, soal perundungan ini bukan hal sepele, tapi serius, tentang bagaimana penangan kasus, melakukan mediasi, dan juga membekali siswa dan siswi untuk tidak melakukan bullying pada sesama," tandas Ariq.

 

Sementara, Ketua PC IPPNU Kota Tangerang Elsa Salsabila mengungkapkan antusias nya dalam pemetaan program pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan ini. Bagi Elsa, kasus perundungan bisa menciptakan kondisi yang serius jika penanganannya tidak tepat.

 

"Kasus perundungan bisa menciptakan kondisi psikologis yang kurang nyaman bagi siswa atau siswi yang mengalami, oleh karena itu, pencegahan perundungan menjadi kerja bersama semua pihak," urai perempuan yang akrab disapa Caca.

 

Caca mengatakan, perlu dilakukan kampanye anti perundungan kepada sekolah-sekolah di Kota Tangerang. Sebab, untuk menciptakan sekolah yang nyaman, siswa dan siswi perlu dibekali pengetahuan soal rasa dan empati kepada sesama. Dengan begitu, kasus perundungan bisa dicegah.

 

"Empati dan simpati siswa dan siswi perlu dibangun untuk mengurangi kasus perundungan. Dan itu juga perlu kolaborasi guru, sekolah, dinas pendidikan dan kementerian agama," kata Caca.

 

Kendati demikian, Ketua Tim Program Pencegahan Perundungan Badrus Samsul Fata menerangkan, program ini didesain sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dengan melakukan penguatan kapasitas IPNU - IPPNU sebagai organisasi yang memiliki fokus pada pendidikan dan pelajar.

 

"Kami melakukan penguatan kepada IPNU - IPPNU untuk menjadi penggerak anti perundungan di lingkungan pendidikan, terlebih juga di lingkungan madrasah," terang Badrus.

 

Ia mengamati, kasus perundungan di lingkungan pendidikan yang semakin mencemaskan. Sebab, dalam beberapa bulan terakhir, kasus perundungan di sekolah harus segera diatasi. Untuk menciptakan kenyamanan siswa dan siswi dalam mengais ilmu di sekolah.

 

"Meningkatnya kasus perundungan kian hari semakin mencemaskan, dan itu perlu diatasi serius oleh segenap stakeholder," kata Badrus.

 

Atas dasar kecemasan itulah desain program pencegahan ini disusun, kata pria yang juga Dosen STAI Bina Madani ini, dengan harapan bisa menumbuhkan kesadaran untuk mencegah perundungan di lingkungan pendidikan. 

 

"Dengan mencemaskannya kasus perundungan program ini akan mendesain penggerak anti perundungan di sekolah," pungkas Badrus.

 

Lebih lanjut, Badrus mengatakan, desain program awal program ini akan dilakukan pada empat sekolah madrasah. Dua madrasah aliyah negeri, dan dua madrasah aliyah swasta. Menurut dia, jenjang sekolah menengah atas jadi tempat yang sering terjadi soal kasus perundungan.

 

"Desain pencegahan perundungan ini khusus segmentasi usia sekolah aliyah atau sejajar SMA. Karena diusia mereka seringkali terjadi kasus perundungan," tandas Badrus.