• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 24 Juni 2024

Banten Raya

Libatkan Posyandu untuk Tangani Tengkes di Tangsel yang Kini 9,2 Persen

Libatkan Posyandu untuk Tangani Tengkes di Tangsel yang Kini 9,2 Persen
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie. (Foto: Pemkot Tangsel)
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie. (Foto: Pemkot Tangsel)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Kesehatan Tangsel terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dengan berbagai inisiatif. Salah satunya dengan mengadakan peningkatan kapasitas kader posyandu.



Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran dan kemampuan kader posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar. Terutama dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di wilayah Tangerang Selatan.



"Peningkatan kapasitas kader posyandu sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan asupan gizi yang cukup dan perawatan kesehatan yang memadai," ujar Benyamin saat sambutan di Aula Kantor Kecamatan Serpong Utara, Tangsel, Kamis (6/6/2024).



Kader posyandu, lanjutnya, merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat komunitas.’’Dan melalui pelatihan ini, kami berharap mereka dapat lebih efektif dalam menjalankan tugasnya," tambahnya, dikutip dari laman resmi Pemkot Tangsel.



Seperti diketahui tengkes atau stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis. Ini menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.


Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, prevalensi tengkes di wilayah ini mengalami penurunan dari sebelumnya 19,9 persen menjadi 9,2 persen pada 2023.



Dengan kondisi tersebut, kata Benyamin, sangat diperlukan upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat agar dampak buruk akibat peningkatan tengkes ini terjadi.



Diberitakan sebelumnya, Pemkot Tangsel terus melakukan berbagai langkah strategis dalam upaya menekan angka tengkes. Salah satunya melalui rembuk stunting.



"Tujuh kecamatan juga kita dorong untuk melaksanakan rembuk stunting untuk menemukan langkah-langkah strategis apa yang harus dilakukan oleh pemerintah kota dengan seluruh perangkatnya untuk menekan angka stunting di Tangerang Selatan ini secara bersama," ujar Benyamin saat membuka rembuk stunting di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (21/5/2024).


Langkah-langkah strategis itu, lanjut Benyamin, untuk menekan angka stunting yang sebelumnya turun dari 19,9 persen menjadi 9 persen pada 2023. "Kalau sekarang saat ini kita ada di angka 9,2 persen. Itu buat saya mengusik," katanya, dikutip dari laman resmi Pemkot Tangsel.



Menurut Benyamin, meski terlihat ada kenaikan sedikit hanya 0,2 persen saja, hal itu tidak boleh diabaikan dan harus menjadi perhatian serius semua pihak. Untuk itu dalam pelaksanaannya, rembuk stunting tersebut melibatkan banyak pihak. Baik dari pemerintah, dinas kesehatan, tenaga kesehatan, kader puskesmas dan posyandu, kelompok pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK), maupun instansi pendidikan.



"Makanya dalam rembuk stunting ini harus ditemukan, kenapa ini kok naik 0,2 persen? Padahal tahun lalu turun sampai 10 persen. Harusnya sekarang (2024, Red) bayangan saya menjadi 5 persen, tapi kok malah naik. Nah, ini di rembuk stunting ini harus ditemukan penyebab dan solusi strategisnya apa," tegasnya. (Mutho)


Banten Raya Terbaru