Lonjakan Perceraian di Tangsel Jadi Perhatian LKKNU
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Lonjakan angka perceraian di Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi perhatian Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Tangsel. Ketua LKKNU Tangsel Sefty Riany mengatakan, di Tangsel sendiri mengalami lonjakan angka perceraian hingga 5 persen. ’’Kondisi ini menggerakkan pengurus LKKNU untuk mengambil langkah konkret, guna menekan angka gugat cerai yang terjadi di Tangsel dan sekitarnya,’’ ujarnya di Jalan Kesehatan, Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (7/01/2023).
Sefty juga menyampaikan, secara garis besar LKKNU fokus untuk semua anggota keluarga, orang tua, parenting, reproduksi, relasi antara ortu dan anak, relasi antara suami dan istri, keluarga maslahah sakinah dalam pandangan NU.
Konsep keluarga maslahah menurut pandangan NU adalah kemanfaatan atau tidak kesulitan. ’’Yang di dalamnya terdapat keluarga sejahtera, suami-istri yang soleh, anak-anak berakhlak mulia, kecukupan finansial baik sandang pangan dan papan, pergaulan yang baik dengan sesama anggota keluarga mau pun lingkungan masyarakat,’’ terangnya.
Dan, untuk mewujudkan keluarga yang sakinah wa maslahah, lanjut Sefty, pihaknya, tidak bisa bergerak sendiri. Butuh dukungan dari banyak pihak baik pemerintah maupun masyarakat. ’’Saat ini LKKNU berkolaborasi dengan Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah dalam program pembekalan untuk para calon pengantin, agar ke depan rumah tangga mereka memiliki pondasi yang kuat, sehingga tidak mudah mengambil keputusan untuk bercerai,’’ ungkap direktur PT. Digdaya Permata Nusantara itu.
Saat ini, LKKNU tengah mempersiapkan program mainstreaming konsep keluarga maslahah. ’’Dengan harapan konsep tersebut bisa membumi di kalangan Nahdliyin khususnya dan masyarakat pada umumnya,’’ tutupnya.
Pewarta: Mona Rosdiana