NU Punya Peranan Penting Memperkuat NKRI

Tangerang Selatan, NU Online Banten

KH Idris Masudi mengatakan, peran Nahdlatul Ulama (NU) untuk bangsa Indonesia tak perlu diragukan lagi. Perjalanan sejarah telah mencatat itu. Mulai sebelum kemerdekaan, saat kemerdekaan, dan setelah kemerdekaan Indonesia hingga saat ini.

’’NU memiliki peranan penting dan strategis dalam mengisi dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),’’ ujar pengurus Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu saat menjadi pemateri pada Halaqah Fiqih Peradaban II bertema Dunia Islam dan Realitas Geo-Politik Global Kontemporer di Pondok Pesantren Kananga, Kampung Kananga, RT 01/04, Desa Kanangan, Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (16/12/2023).

                        

Seperti dalam rilis yang dikirim ke NUOB oleh Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pandeglang Tubagus Nuruzaman, Kiai Idris menyampaikan peran dan positioning NU di tengah peradaban dunia.

Tak hanya itu. Dia juga mengatakan, Halaqah Fiqih Peradaban ini merupakan gagasan PBNU yang dipimpin oleh KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya.’’Melanjutkan terma Islam Nusantara yang digagas pada kepemimpinan Kiai Said Aqil Siroj (ketua umum PBNU sebelum Gus Yahya),’’ imbuhnya di hadapan sekitar 100 peserta itu.

 

Sedangkan pemateri lainnya adalah Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten KH Syukron Makmun dan Gus A Nurkholid, akademisi dan tokoh dari Pondok Pesantren Kananga. Pada kesempatan itu, Kiai Syukron menyampaikan sejarah pergulatan dan perjuangan NU dari masa ke masa. ’’Serta mendeskripsikan situasi global, terutama gambaran keadaan negara-negara di Timur Tengah dan Eropa.

Sekadar diketahui, Pondok Pesantren Kananga diasuh oleh KH Tb Abdul Hakim yang juga rais Syuriyah PWNU Banten. Di antara yang hadir pada kesempatan tersebut adalah para rais Syuriyah dan ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se Kabupaten Pandeglang, pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU Pandeglang, serta sejumlah tokoh dan kiai setempat. (*)