PCNU Kabupaten Serang Gelar Halaqah Fikih Peradaban Bahas Literatur Syekh M. Nawawi Al-Bantani
Selasa, 27 Desember 2022 | 09:02 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Perhelatan "Halaqah Fikih Peradaban" titik pertama digelar di Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Dalam memperingati menjelang Satu Abad NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyelenggarakan seri Halaqah Fikih Peradaban. Kegiatan ini berlangsung dan diselenggarakan di berbagai pondok pesantren yang ada di Indonesia.
Sementara itu, wilayah Kota Serang, Banten, perhelatan acara Halaqah Fikih Peradaban ini membahas Literatur Syekh M. Nawawi Al-Bantani dalam Nadzam Tuhfatul Qashi wa ad-Dani karya KH Zulfa Mustofa diselenggarakan di Pesantren Daarul Ahibbah, Warung Selikur, Kampung Ciguha, Desa Carenang Kabupaten Serang Banten pada Sabtu (17/12/2022).
Ketua PCNU Kabupaten Serang KH Muhamad Robi Ulfi menyebut “KH Zulfa Mustofa termasuk ulama yang langka, fariidul ashr (فريد العصر). Materi pemaparan yang dikemukakan beliau sangatlah penting, bahasa yang digunakan pun “hidup” dan mudah dicerna sebab dikemas secara subtantif dengan syair yang gemilang disertai suara khas beliau yang merdu.”
Para jamaah yang hadir terutama Pengurus PCNU Kab. Serang terpukau dengan esensi-esensi dasar dan tujuan PBNU dalam menggelorakan Fikih Peradaban. Imbuh KH Robi.
“Dirinya berharap Pengurus NU khususnya di wilayah Kabupaten Serang agar lebih semangat dalam berkhidmat dengan wasilah keberkahan ulama karomah khususnya Syekh M. Nawawi Al-Bantani yg merupakan Guru Besarnya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari.” Ungkap cucu dari tokoh NU KH Tb. Anis Fuad bin KH Tb. Sholeh Ma'mun.
Terkait dengan program kerja Nahdlatul Ulama (NU) di bawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf (Gua Yahya) ialah dengan menyelenggarakan Halaqah Fikih Peradaban di berbagai pesantren.
Dalam kajian keilmuan, bait-bait nadzam biasa digunakan dalam pembelajaran keagamaan, seperti ilmu nahwu, sejarah, Fikih, akhlak, tajwid dan tauhid. Kaum santri yang melantunkan bait-bait nadzam atau syair tersebut, juga termasuk bidang keilmuan dan menjadi ciri khas Dunia Pesantren sampai dewasa ini. Bait-bait tersebut memudahkan pembaca dalam menghafal dan memahami isi kandungannya.
Sebagaimana kitab Tuhfatul Qashi wa ad-Dani karya KH. Zulfa Mustofa, merupakan kitab yang menggambarkan Syekh M. Nawawi Al-Bantani dan keistimewaan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang dikemas dalam bentuk bait-bait nadzam.
Syekh Nawawi Banten dilahirkan di desa Tanara, Serang, Banten pada tahun 1230 H / 1815 M (Dhofir, 2011:132). Ia meninggal dunia pada tanggal 25 Syawal 1314 H / 1897 M, dalam usia 84 tahun. Nama lengkapnya adalah Abu Abd al-Mu’ti Muhammad Nawawi ibn Umar at-Tanari al-Jawi al-Bantani (Suprapto, 2010:653).
Ayahanda nya, KH Umar bin Arabi adalah ulama dan penghulu desa Tanara dan juga pimpinan sebuah masjid di desa yang menjadi cikal bakal berdirinya pesantren milik keluarganya. Dari pesantren inilah ia mengawali pendidikannya (Amin, 2009:19). Ibundanya bernama Nyai Zubaidah, seorang wanita salehah dan taat beragama. Selama mengandung, Nyai Zubaidah tidak pernah berhenti berdo’a untuk anak pertamanya itu (Amin, 2009:19-20).
KH. Zulfa Mustofa adalah Kiai muda yang lahir di Warakas Tanjung Priok Jakarta Utara. Beliau lahir pada tanggal 7 agustus 1977 dari pasangan KH. Muqorrobin Yusuf dan Nyai Latifah Ma’mun. Kini beliau mengemban sebagai Wakil Ketua Umum PBNU.
Kontributor: Abdul Majid Ramdhani
Terpopuler
1
Ini Harapan Ketua PC Fatayat NU Lebak kepada PW Fatayat NU Banten 2025-2030
2
Idul Adha 1446 H, Pemerintah Tetapkan 6 Juni 2025 M
3
PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat Wage, 6 Juni 2025
4
PW Fatayat NU Banten 2025-2030 Dilantik, Kader Diminta Tingkatkan Kompetensi Diri
5
Khutbah Jumat: Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Sosial
6
Rukyatul Hilal di Tangerang Selatan, Hilal Tidak Terlihat
Terkini
Lihat Semua