• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 4 Mei 2024

Banten Raya

Pagar Nusa, Tak Sekadar Melatih Fisik

Pagar Nusa, Tak Sekadar Melatih Fisik
Para pelajar MA Daarul Ulum Panyaungan berlatih pencak silat. (Foto: Dok. Pagar Nusa Cihara)
Para pelajar MA Daarul Ulum Panyaungan berlatih pencak silat. (Foto: Dok. Pagar Nusa Cihara)

Lebak, NU Online Banten

Ketua Pimpinan Anak Cabang Pencak Silat Pagar Nusa Cihara Rozak Hidayat mengatakan, saat ini telah memiliki tiga sekolah binaan yang dinilai konsisten dalam mengikuti latihan dan belajar pencak silat. Ketiga sekolah tersebut adalah Madrasah Aliyah (MA) Daarul Ulum Panyaungan, SMKN 1 Cihara, dan MA Daarul Fahmi Insani 1 Cihara. ’’Rutin ikut latihan pencak silat bareng Pagar Nusa Cihara,’’ ujar Rozak saat diwawancara NU Online Banten (NUOB), di Cihara, Lebak, Banten, Kamis (2/11/2023).

 


Dijelaskan, Pagar Nusa bukan hanya sekadar melatih fisik saja, tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritual dan moral yang kuat. Melalui latihan dan penghayatan ajaran Pagar Nusa NU, seseorang dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan. "Iya, saya sendiri yang suka melatihnya dan turun langsung ke lapangan. Alhamdulillah, antusias dan semangat berlatih dan belajarnya juga bagus," ujar pria asal Kampung Cibobos ini.

 


Di sisi lain, lanjut Rozak, Pagar Nusa sebagai penjaga NU dan bangsa selalu berupaya untuk melindungi dan menjaga stabilitas NU dan negara dari gerakan-gerakan yang mengancam keamanan persatuan bangsa. "Kami akan selalu siap mengawal keutuhan bangsa dan negara dari pelosok negeri atas restu dan perintah kiai," tuturnya.

 


Sekadar diketahui, menurut Ensiklopedia NU, Pagar Nusa bertugas menggali, mengembangkan, dan melestarikan seni bela diri pencak silat Indonesia. Nama resminya adalah lkatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS-NU) Pagar Nusa kemudian sekarang membuang kata ikatan, menjadi Pencak Silat NU.



Sedangkan Pagar Nusa sendiri berarti pagarnya NU dan bangsa.  Pagar Nusa dibentuk pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. NU mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986. 



Lahirnya Pagar Nusa berawal dari perhatian dan keprihatinan para kiai NU terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di pesantren. Padahal, pada awalnya pencak silat merupakan kebanggaan yang menyatu dengan kehidupan dan kegiatan pesantren.  Surutnya pencak silat antara lain ditandai dengan hilangnya peran pondok pesantren sebagai padepokan pencak silat. Padahal, sebelumnya pondok pesantren merupakan pusat kegiatan ilmu bela diri tersebut.

Kiai atau ulama pengasuh pondok pesantren selalu merangkap sebagai ahli pencak silat, khususnya aspek tenaga dalam atau hikmah yang dipadu dengan bela diri. Pada saat itu seorang kiai sekaligus juga pendekar pencak silat.  Di sisi Iain tumbuh berbagai perguruan pencak silat dengan segala keanekaragamannya berdasarkan segi agama, aqidah, maupun kepercayaannya. Perguruan-perguruan itu kadang bersifat tertutup dan saling mengklaim sebagai yang terbaik serta terkuat.  Para ulama-pendekar merasa gelisah melihat kenyataan tersebut. (Mursyid Arifin)


Banten Raya Terbaru