Banten Raya

PK Kopri UPG Bekali Kader dengan Sekolah Islam Gender

Ahad, 12 Mei 2024 | 20:59 WIB

PK Kopri UPG Bekali Kader dengan Sekolah Islam Gender

SIG PK Kopri UPG di Pondok Pesantren Shohibul Muslimin, Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu sampai Ahad (11-12/5/2024). (Foto: PK Kopri PMII UPG for NUOB)

Kabupaten Serang, NU Online Banten

Ketua Pengurus Komisariat (PK) Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri (Kopri) Universitas Prima Graha (UPG) Serang Riska Aulia mengatakan, gerakan-gerakan Kopri seyogianya adalah bentuk representasi dari setiap jenjang pendidikan kaderisasi yang dilaksanakan.



"Sekolah Islam Gender ini termasuk agenda kegiatan yang wajib dilaksanakan Kopri di tingkat komisariat dengan tujuan memupuk pemahaman mendasar tentang gerakan gender saat ini," katanya terkait Sekolah Islam Gender (SIG) yang digelar PK Kopri UPG di Pondok Pesantren Shohibul Muslimin, Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu sampai Ahad (11-12/5/2024) saat dihubungi NUOB via aplikasi perpesanan, Ahad (12/5/2024)

 


Riska menambahkan, Kopri adalah bagian penting yang ada di PMII. Oleh karena itu, pemupukan pemahaman tentang kekoprian juga gender harus dilakukan, agar bisa melakukan gerakan-gerakan yang sesuai dengan apa yang diajarkan. "Kita mencoba mengoptimalisasikan segala gerakan Kopri UPG menyesuaikan dengan kondisi kekinian," ucapnya.

 


Riska menuturkan, SIG yang mengusung tema Optimalisasi Peran Kopri dalam Pemahaman Gender untuk Emansipasi Gerakan Perempuan kali ini diikuti sebanyak 30 peserta dari berbagai kampus yang ada di Banten.



"Alhamdulillah antusiasme peserta begitu luar biasa, walaupun didominasi oleh kampus UPG, tapi ada beberapa dari kampus lain. Dari 30 peserta, ada 6 peserta laki-laki yang mengikuti kegiatan. Ini menandakan bahwa pembahasan gender tidak hanya dibahas untuk perempuan saja melainkan laki-laki juga boleh," jelasnya



Riska berharap, setelah kegiatan, kader Kopri dan para peserta yang mengikuti kegiatan dapat mengupgrade peran masing-masing serta menambah khazanah pemahaman tentang gender dan gerakan-gerakan.



"Follow up ke depannya, setiap kader yang telah selesai mengikuti SIG ini bisa mengimplementasikan pemahaman dan pengetahuannya untuk organisasi maupun kehidupan pribadi," harapnya. (Dendy Ramdan Ilahi)