Banten Raya

PWNU Banten Sayangkan Demo di Gedung PBNU, Minta Tak Terulang Lagi

Sabtu, 3 Agustus 2024 | 23:28 WIB

PWNU Banten Sayangkan Demo di Gedung PBNU, Minta Tak Terulang Lagi

Wakil Sekretaris Karteker PWNU Banten H Ahmad Nuri. (Foto: NUOB/Mutho)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Wakil Sekretaris Karteker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten H Ahmad Nuri mengatakan, PWNU Banten menyayangkan aksi yang dilakukan sejumlah orang yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur di depan Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat (2/8/2024). ’’Sudah nabrak moral, etika, dan nalar sehat,’’ ujar mantan Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor kepada NU Online Banten, Sabtu (3/8/2024) malam.

 


Gedung PBNU, lanjutnya, merupakan bagian dari simbol atau ikon organisasi yang didirikan oleh para muasssis serta para kiai dan ulama.’’Di sana para pengurus besar NU mengantor, menjalankan organisasi, termasuk para ulama dan kiai. Di gedung yang juga kantor tersebut, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid, ketua umum PBNU periode 1984-1999, Red) dulu berkantor. Itu gedung karamotik, seperti keramat. Gedung tersebut bagian dari marwah organisasi,’’ ujar ketua Pimpinan Pusat GP Ansor tersebut. Selain itu, kalau mengaku sebagai santri, apalagi santrinya Gus Dur, sosok ulama kharismatik, hendaknya meniru Gus Dur.

 


Oleh karena itu, dia meminta mereka yang yang melakukan demo tersebut secara pribadi meminta maaf kepada para muassis NU. ’’Juga jam’iyyah NU. Kalau tidak, yakinlah akan kualat. Apalagi kelompok ini bisa jadi ada yang menunggangi,’’ ungkapnya.


Ke depan, pria yang kesehariannya beraktivitas di Sekretariat DPRD Kota Serang itu, berharap tidak ada lagi aksi serupa. ’’Nahdliyin, warga NU hendaknya merapatkan barisan untuk menjaga agar tidak ada demo lagi. Jika ada persoalan, silakan tabayun dan musyawarah. Dengan cara-cara yang sesuai etika dan tradisi NU. Jangan semata karena beda pemahaman, lalu melakukan sikap yang jauh dari patut. Jangan sampai terulang lagi,’’ pintanya serius.


Nuri juga meminta kader NU, anak muda NU, khususnya GP Ansor dan Banser, ikut menjaga Gedung PBNU dan ulama NU. ’’Jika tidak dijaga, itu bisa terkesan membiarkan. Hendaknya dijaga, karena itu simbol,’’ tegasnya melalui jaringan seluler.



Seperti diketahui, demontrasi digelar kelompok yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur di depan Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (2/8/2024). Dalam aksi tersebut para pendemo menuntut agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf mundur dari jabatannya karena dianggap telah menyimpang dari tujuan besar PBNU. Poster-poster yang dibawa di antaranya berbunyi, ’’Ketum PBNU dan Sekjen PBNU harus mundur.’’



Muhammad Sholihin, koordinator aksi, meminta Ketua Umum PBNU Gus Yahya--sapaan KH Yahya Cholil Staquf-- mundur karena telah melakukan politik praktis. Menurutnya, hal tersebut melanggar keputusan Muktamar NU.’’Ketika melanggar muktamar, siapa pun, ketua umum harus mundur dan bapak sekjen,’’ ujarnya. (Redaksi NUOB)