• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Rabu, 15 Mei 2024

Banten Raya

Ramai-Ramai untuk Mengeliminasi Penyakit ATM

Ramai-Ramai untuk Mengeliminasi Penyakit ATM
Sekretaris Daerah Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri. (Foto: Humas Dinkes for NU Online Banten)
Sekretaris Daerah Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri. (Foto: Humas Dinkes for NU Online Banten)

Kabupaten Serang, NU Online Banten
Tiga penyakit ini mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Serang. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri meminta semua pihak bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengeliminasi terhadap penyakit AIDS, tuberculosis, dan malaria (ATM). 


"Melalui kegiatan ini kita harapkan eliminasi terhadap 3 penyakit yang disebut ATM itu di Kabupaten Serang ini bisa segera terwujud. Kita menyadari tanpa adanya kerja sama semua pihak, pemerintah daerah (pemda) melalui OPD-OPD, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, tokoh masyarakat, dari perusahaan-perusahaan, sulit untuk dicapai," ujarnya usai membuka pertemuan lintas sektor dalam penanggulangan Aids-Tuberkulosis-Malaria di Hotel Ratu Serang, Banten, Senin (13/3/2023). 


Pihaknya menyambut baik diadakannya forum koordinasi dan kolaborasi oleh Asosiasi Dinas Kesehatan se-Provinsi Banten di Kabupaten Serang. Forum lintas sektor juga menggalang untuk komitmen, mengeliminasi ketiga penyakit ATM.


"Apa komitmen itu, artinya kita harus sungguh-sungguh di dalam aksinya salah satunya penganggaran. Yang lain keterlibatan semua stakeholder, regulasi kita siapkan, semua stakeholder termasuk dari rekan-rekan media menyosialisasikan hidup sehat kepada masyarakat," jelasnya. 


Oleh karena itu, melalui forum lintas sektor, pihaknya mengimbau kepada pimpinan-pimpinan perusahaan untuk peduli dengan kesehatan warga masyarakat Kabupaten Serang. Sebab, kata Entus, di Kabupaten Serang kita masih punya permasalahan TBC atau tuberculosis yang cukup besar. "Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk segera membebaskan masyarakat kita bebas dari TBC," tegasnya.


Sekadar diketahui, di Kabupaten Serang kasus TBC pada 2022 sebesar 3.694 kasus atau 221 per 100.000 penduduk. Dengan cakupan penemuan kasus TBC 108 persen (target 90 persen). Sedangkan angka keberhasilan pengobatan sebesar 90 persen (target 90 persen) dan angka kejadian kematian sebesar 84 kasus atau 5 per 100.000 penduduk. 


"Nah ini mungkin ada pola hidup yang nggak sehat. Lingkungan harus dibenahi terus agar kita terhindar dari TBC di wilayah kita. Tapi ke depan, pusat berupaya keras untuk menurunkan angka-angka itu yang sudah sakit supaya sembuh, yang sehat tidak terjangkit TBC," papar Entus.


Adapun untuk pengobatannya, imbuhnya, Dinas Kesehatan dengan puskesmas yang tersebar di 31 puskesmas se Kabupaten Serang sudah mengatasi ketika ada laporan masyarakat yang mengidap TBC. ’’Upaya yang dilakukan dengan diadakan pengobatan. Pemberian obat lamanya 6 bulan," tambah Entus. 


Lebih lanjut Entus menyebutkan, berdasarkan laporan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, untuk kasus penyakit malaria sudah zero. Akan tetapi harus tetap waspada, karena malaria bisa ditularkan oleh para pendatang seperti impor, baik dari luar negeri maupun luar daerah. "Jadi harus waspada pada pola hidup, kesehatan lingkungan di wilayah Kabupaten Serang harus tetap dijaga," katanya. 


Sedangkan terkait pencegahan dan pengobatan penyakit AIDS, kata Entus, sangat penting sekali. Bahkan di Kabupaten Serang juga ada Komisi Penanggulangan Aids (KPA). ’’Harus betul-betul memperkuat tim untuk penanggulangan kepada yang sudah terkena dan untuk penyebaran kita melibatkan ke tokoh masyarakat dan tokoh agama,’’ ujarnya.


Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Agus Sukmayadi mengatakan, wilayah kabupaten/kota di Provinsi Banten sudah terbebas dari malaria lokal. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan malaria datang dari luar Provinsi Banten.


"Contoh pintu beberapa wilayah. Pintu masuk di Merak melalui Provinsi Lampung. Itu juga bisa terjadi mereka membawa malaria, pendatang atau yang melintas," ujarnya.


Sedangkan untuk kasus TBC pada 2022, ditemukan sebanyak 4003, kemudian HIV AidS 141, dan malaria sebanyak dua. "Agar kasus itu terus bisa ditekan, kita melakukan upaya kolaborasi," ujarnya.


Pada pertemuan lintas sektor tersebut juga dilakukan penandatangan bersama bentuk komitmen yang diawali oleh Sekda Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri, perwakilan OPD, perusahaan, lembaga kesehatan dan perwakilan media.


Pewarta: Muhammad Uqel Assathir


Banten Raya Terbaru