• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 5 Mei 2024

Banten Raya

Wali Songo Mengajarkan Islam dengan Kearifan dan Kasih Sayang

Wali Songo Mengajarkan Islam dengan Kearifan dan Kasih Sayang
Mazita digelar di Pondok Pesantren Assa'adah, Setu, Tangerang Selatan, Ahad (6/8/2023). (Foto: NUOB/Ade Adiyansah)
Mazita digelar di Pondok Pesantren Assa'adah, Setu, Tangerang Selatan, Ahad (6/8/2023). (Foto: NUOB/Ade Adiyansah)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Rais Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) Banten KH Thobary Syadzily menyampaikan pentingnya bersyukur. ’’Syukur terbagi menjadi tiga. Asy syukru bil lisan (syukur dengan lisan), asy-syukru bil badan (syukur dengan anggota badan), dan asy-syukru bil jinan (syukur dengan hati),’’ ujar pengasuh Pondok Pesantren al Husna, Kota Tangerang, dalam tausiahnya di Majelis Zikir Tombo Ati (Mazita) yang menggelar istighotsah kubra di Pondok Pesantren Assa'adah di Setu, Tangerang Selatan, Ahad (6/8/2023).


Sekadar diketahui, kegiatan diawali dengan istighotsah yang dipimpin KH Ahmad Ghozali, pengasuh Pondok Pesantren Assa'adah. Ketua Panitia H Tubagus Imamudin berharap, kegiatan tersebut menjadi wasilah ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariah, dan ukhuwah wathaniyah.


’’Ini tentu juga dalam rangka lebih mendekatkan diri kita kepada Allah dan Rasulullah,’’ ujar alumnus Pondok Pesantren Madrosatul Qur'an Tebuireng dan ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Tangerang Selatan itu.


Sedangkan KH Imaduddin Utsman al Bantani mengatakan, di Indonesia Islamnya adalah Islam Wali Songo. ’’Islam yang penuh kearifan, Islam yang diturunkan bersama cinta dan kasih sayang. Itulah yang diajarkan oleh para Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Indonesia,’’ ujar ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Banten itu.


Ditambahkan, pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Cempaka, Kresek, Kabupaten Tangerang, itu, Wali Songo membawa ajaran Islam yang  bagaimana bisa bertauhid kepada Allah, tetapi kemanusiannya tetap dimuliakan. Sebagai manusia, Wali Songo mengajak manusia beragama Islam.


Di pengujung tausiahnya, Kiai Imad juga menyampaikan, ciri-ciri waliyullah adalah tidak pernah takut dengan apa yang akan terjadi dan tidak akan pernah merasa sedih dengan apa yang sudah terjadi. ’’Oleh karena itu, kalau menghadapi segala sesuatu yang dianggap kita adalah musibah, maka pasti di balik musibah itu ada kasih sayang Allah, ada kemuliaan, ada kehormatan yang dipersiapkan Allah untuk hari ini dan yang akan datang,’’ ungkapnya. (Ade Adiyansah)


Banten Raya Terbaru