Katib Syuriyah PBNU: Kemajuan Organisasi Dimulai dari Kemandirian Ekonomi
Ahad, 6 Oktober 2024 | 22:36 WIB
Semarang, NU Online Banten
Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Nurul Yaqin Ishak mengatakan, karakteristik pengurus NU sebagai gerakan yang dinamis, inovatif dan bekerja dengan etos kerja yang tinggi. ’’Para pengurus harus bergerak guna mempertanggungjawabkan amanah dalam struktur kepengurusan,’’ ujarnya saat Pelantikan dan Musyawara Kerja Cabang (Muskercab) I Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan masa khidmat 2024-2029 bertema Menjaga Sinergitas Mewujudkan Kemandirian Organisasi di Gedung PCNU Kabupaten Pekalongan, Jalan Bebekan, Kemoren, Karangdowo, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (5/10/2024).
Dia menyampaikan, tidak akan membahas ideologi NU atau al-Harakah an-Nahdliyah, al-Fikrah an-Nahdliyah, dan Amaliyah an-Nahdliyah.’’Karena insyaallah sudah selesai, tapi soal kemandirian organisasi ini menarik,” tegasnya, dilansir NU Online Jateng.
Menurutnya, kemajuan suatu organisasi dapat dimulai dari kemandirian ekonomi. Jika suatu organisasi telah mandiri secara ekonomi, maka khidmat kepada umat akan lebih luas. ’’Orang mukmin yang kuat secara ekonomi, politik, dan budaya akan jauh lebih disenangi oleh Allah swt, daripada mukmin yang lemah.
“Karena kalau kita mandiri secara ekonomi maka khidmat kepada umat akan lebih leluasa. Lebih dari itu, kita akan menjadi independen dan tidak bergantung kepada siapa pun,” katanya.
Kiai Nurul juga mengungkap, anggota NU berjumlah seratus dua puluh juta. Oleh karenanya, tidak memerlukan pencarian pasar melainkan telah memiliki pasar tersendiri. “Semua dari jamaah NU setiap hari perlu beras, kecap, telur, sabun, sarung, peci dan lain-lain. Kalau kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri betapa luar biasa. Bahkan separonya saja menjadi customer yang membeli produk-produk kita luar biasa,” ucapnya.
Dia berharap, terdapat entrepreneur yang dapat berkontribusi mambangun perekonomian NU. Mengingat banyak sekali profesional yang tertarik bergabung menjadi pengurus NU. ’’Mudah-mudahan ke depan dengan semangat kepengurusan yang baru, bisa membangun ekonomi keumatan. Aamiin ya robbal aalamin,” pungkasnya. (Septy Aisah)
Terpopuler
1
Paradoks Jabatan Fungsional Dosen di Indonesia
2
Setelah Ojol Demo, Komisi V DPR Agendakan Rapat Bersama
3
Penguasa, Termasuk Pengurus NU Tidak Boleh Semena-mena
4
Ucapan Positif, Obat Ampuh Melawan Insecure
5
Sejumlah Hal Disampaikan Pengemudi Ojol saat RDPU dengan DPR
6
Khutbah Jumat: Ikhlas dalam Beribadah
Terkini
Lihat Semua