Keislaman

Mengintip Keistimewaan Muharram

Selasa, 23 Juli 2024 | 09:24 WIB

Mengintip Keistimewaan Muharram

Ilustrasi Muharram. (Foto: NUO)

MUHARRAM adalah salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam Islam. Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah dan termasuk dalam empat bulan haram (suci) bersama dengan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Banyak kitab dan ulama yang membahas keistimewaan bulan ini. Berikut beberapa keistimewaan Muharram:
 


1. Bulan Haram

Bulan Muharram termasuk salah satu dari empat bulan haram yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah swt berfirman: 

 


"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram." (QS At-Taubah: 36)

 


Para ulama, seperti dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, menjelaskan bahwa bulan-bulan haram ini memiliki kemuliaan khusus dan dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah serta menghindari perbuatan dosa.


 

2. Puasa Muharram

Rasulullah saw sangat menganjurkan umatnya untuk berpuasa di Muharram. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda:

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR. Muslim)



Dalam Kitab Fathul Bari karya Ibnu Hajar al-Asqalani dijelaskan, puasa di Bulan Muharram, terutama pada Hari Asyura (10 Muharram), memiliki keutamaan yang besar. Puasa pada Hari Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya.


 

3. Hari Asyura

Hari Asyura (10 Muharram) memiliki sejarah yang penting dalam Islam. Beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini antara lain adalah diselamatkannya Nabi Musa as dan kaumnya dari kejaran Fir'aun. Rasulullah saw menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari tersebut. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda:

 


"Saya berharap kepada Allah bahwa puasa Hari Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

 


Dalam Kitab Al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir diceritakan, Rasulullah saw saat kali pertama datang ke Madinah, melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada Hari Asyura sebagai bentuk syukur atas diselamatkannya Nabi Musa as. Rasulullah saw kemudian bersabda bahwa umat Islam lebih berhak, sehingga menganjurkan puasa pada hari tersebut.



 

4. Memperbanyak Amal Kebaikan

Dalam Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, dijelaskan bahwa Muharram adalah waktu yang baik untuk memperbanyak amal kebaikan, seperti shalat sunnah, sedekah, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak dzikir. Bulan ini adalah waktu yang diberkahi, dan setiap amal kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya.


 

5. Menghindari Perbuatan Dosa

Kitab Tafsir Al-Qurthubi menjelaskan bahwa karena Muharram adalah salah satu bulan haram, maka umat Islam dianjurkan untuk menghindari perbuatan dosa dan maksiat. Allah swt memberikan peringatan agar kita tidak menzalimi diri kita sendiri dalam bulan-bulan ini dengan berbuat dosa.

 


 

Alhasil, Muharram adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan keistimewaan. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, puasa, dan amal kebaikan pada bulan ini, serta menghindari perbuatan dosa. Menghidupkan sunnah Nabi saw dan mengikuti jejak para salafus salih dalam memuliakan Muharram akan membawa banyak kebaikan dan keberkahan dalam kehidupan kita. Semoga kita semua dapat memanfaatkan keistimewaan Muharram dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan ridha Allah swt. Amin.

 


Achmad Syarif, Sekretaris 2 Lembaga Dakwah PCNU Kabupaten Serang