• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 16 Mei 2024

Keislaman

Shalat Wajib Jika Tidak Dikerjakan pada Waktunya, Apa Tetap Wajib Diqadlai?

Shalat Wajib Jika Tidak Dikerjakan pada Waktunya, Apa Tetap Wajib Diqadlai?
Ilustrasi orang shalat. (NUO)
Ilustrasi orang shalat. (NUO)

DALAM kajian syariat Islam (fiqih), shalat lima waktu dibahas lebih dahulu dalam kitab-kitab klasik sebelum puasa, zakat, dan haji. Seperti Kitab al-Mabadi’ al-Fiqhiyyah karya Syekh Umar Abdul Jabbar, Kitab Safinatun Najah karya ulama kesohor asal Hadramaut, Yaman, Syekh Salim bin Sumair al-Hadhramiy, atau Kitab Fathul Qarib al-Mujib syarh Ghayah at-Taqrib miliknya imam Abu Abdillah Muhammad bin Qasim al-Ghazi as-Syafi’i.

 


Dalam sebuah hadits yang ditulis Imam Malik bin Anas al-Ashbahi al-Madani (179 H) dalam karyanya Muwattha’ al-Imam Malik (juz 1, hal. 173) disebutkan:


 

 أَوَّل مَا يُنْظَرُ فِيهِ مِنْ عَمَلِ الْعَبْدِ الصَّلَاةُ. فَإِنْ قُبِلَتْ مِنْهُ، نُظِرَ فِيمَا بَقِيَ مِنْ عَمَلِهِ. وَإِنْ لَمْ تُقْبَلْ مِنْهُ، لَمْ يُنْظَرْ فِي شَيْءٍ مِنْ عَمَلِهِ

 


Artinya, “Amal yang pertama kali dinanti-nantikan (di akhirat kelak) adalah amal shalat. Bila shalat dinyatakan diterima, maka ada harapan untuk menunggu keputusan amal yang lain. Namun, bila tak diterima, maka tiada gunanya menanti amal-amal lainnya.”

 

 

 

Hadits ini adalah salah satu bukti bahwa shalat merupakan ibadah yang harus diberi perhatian lebih daripada yang lain. Lalu ada pertanyaan, bagaimana pendapat yang mengatakan, shalat wajib itu bila tidak ditunaikan pada waktunya, tidak wajib dikerjakan di lain waktu (qadla). Apakah pendapat itu terdapat dalam salah satu mazhab empat?

 


Muktamar Nahdlatul Ulama ke-5 di Pekalongan, Jawa Tengah, yang dilaksanakan 13 Rabius Tsani 1348/7 September 1930, seperti dikutip dari Juz Awal Ahkamul Fuqaha fi Muqarrarat Mu’tamirat Nahdlatil Ulama, Kumpulan Masalah Diniyah dalam Muktamar Nahdlatul Ulama PBNU, Penerbit CV Toha Putra Semarang, menjawab sebagai berikut:

 


Para ulama sependapat (ijma) bahwa shalat wajib itu harus diqadlai bila tidak ditunaikan pada waktunya. Tidak ada pendapat yang tidak mewajibkan qadla kecuali pendapat yang salah (batil), yaitu pendapat Ibnu Hazmin.

Rujukan: Kitab Syarah al-Muhaddzab Juz III

 


اجمع العلماء ان المكتوبة من الصلاة تجب قضاءها اذا فاتت عن اوقاتها ولايوجد قول بعدم وجوب القضاء الا القول الباطل قال في الجزء الثالث من شرح المهذب ما نصه: (فرع) اجمع الذين يعتد بهم ان من ترك صلاة عمدا لزمه قضاؤها وخالفهم ابو محمد على ابن حزم قال لايقدر قضاؤها ابدا ولا يصح فعلها ابدا قال بل يكثر من فعل الخير وصلاة التطوع ليثقل ميزانه يوم القيامة ويستغفرالله تعالى ويتوب وهذا الذى قاله مع انه مخالف للاجماع باطل من جهة الدليل.اه.

Wallahu a’lam bis shawab


Keislaman Terbaru