Keislaman

Ziarah ke Makam Wali, Apa Dianjurkan Baca Yasin?

Ahad, 12 Januari 2025 | 00:00 WIB

Ziarah ke Makam Wali, Apa Dianjurkan Baca Yasin?

Tampak para peziarah di salah satu makam wali. (Foto: NUOB/Mutho)

ORANG yang ziarah kubur disunnahkan membaca Surat Yasin, sehingga bagi yang membacanya mendapat pahala dari Allah swt dan terhitung beberapa kebaikan, sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Wahbah Az-Zuhaili. (Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, [Beirut, Darul Fikir: 1985], jilid II, halaman 540).    
 
Selain menjadi nilai kebaikan kepada pembaca, membaca Yasin juga dapat meringankan siksa kubur, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw:
 
   من دخل المقابر فقرأ يس خفف الله عنهم يومئذ   
 
Artinya: “Barang siapa yang memasuki kuburan lalu membaca Yasin, maka Allah swt ringankan siksa mereka di saat itu.” (HR Ad-Dailami) 
 
Dapat meringankan siksa kubur itu tentu jika ahli kubur dari golongan orang yang bermaksiat kepada Allah swt dan belum terampuni dosanya. Berbeda dengan para wali. Para wali Allah sekalipun tidak ma’shum seperti para nabi, tapi mereka dikategorikan sebagai orang yang mahfudz, artinya terjaga dari perbuatan dosa yang terus-menerus.   
 
Sehingga, sekalipun para wali bisa saja tergelincir dalam perbuatan yang dilarang oleh Allah swt, mereka akan segera menyesal dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan buruk tersebut.   
 
Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani menjelaskan:
 
   ولا يكون معصوماً كالأنبياء، بل يكون محفوظاً حتى لا يصر على الذنوب   
 
Artinya: “Waliyullah tidak ma’shum seperti para nabi, tapi dia mahfudz sehingga tidak terus menerus dalam perbuatan dosa.” (Jami’ Karamatil Auliya’, [Lebanon, Darul Kutub Al-'Ilmiyah], jilid I, halaman 28).   
 
Dalam Kitab Mirqatul Mafatih juga dipaparkan lebih jelas, waliyullah setelah tergelincir dalam kemaksiatan, mereka akan segera bertaubat kepada Allah swt.
 
   والمراد بكون الولي  محفوظا أن  يحفظه الله تعالى من تماديه في الزلل والخطأ إن وقع فيهما ، بأن يلهمه التوبة فيتوب منهما 
 
Artinya: “Maksud waliyullah terjaga adalah Allah swt menjaganya dari terus-menerus dalam kemaksiatan dan kesalahan jika terjebak di dalamnya. Allah swt akan mengilhami dia untuk bertobat lalu bertaubat dari kemaksiatan dan kesalahan tersebut.” (Mula Ali Al-Qari, [Beirut, Darul Kutub Al-'Ilmiyah: 1971), jilid VII, halaman 388).   
 
Meskipun para wali sudah terbebas dari dosa setelah proses taubat, pembacaan Yasin masih sangat bermanfaat untuk dihadiahkan oleh para peziarah kepada mereka.   
 
Demikian itu karena dengan pahala pembacaan Yasin semakin melimpah nilai kebaikan yang diperoleh para wali, sehingga semakin sempurna level dan derajatnya di sisi Allah swt.   
 
Ibnu Hajar Al-Haitami mengemukakan:
 
   الكامل يقبل زيادة الترقي في غاية الكمال   
 
Artinya: ”Orang yang sempurna menerima semakin ditingkatkan sampai puncak kesempurnaan.”  (Tuhfatul Muhtaj, [Lebanon, Darul Kutub Al-'Ilmiyah: 1971], jilid I, halaman 15).   
 
Bahkan pahala amal baik termasuk pembacaan surat Yasin yang dihadiahkan kepada para wali itu juga akan mendatangkan barakah kepada para pembacanya. Hal ini sama dengan pahala amal baik yang dihadiahkan kepada para nabi.   
 
Dalam Kitab Az-Ziyadah wal Ihsan fi Ulumil Qur’an dijelaskan:
 
   فكذلك إذا أهدوا له ثواب أعمالهم إنما ذلك لتعود المنفعة والبركة عليهم، وليزيد الله سبحانه وتعالى نبيه من مراتب الكمالات
 
Artinya: “Begitu juga jika mereka menghadiahkan pahala amal baiknya, maka tujuannya agar kembali manfaat dan barakahnya kepada mereka serta agar Allah swt menambah derajat kesempurnaan nabi.” (Ibnu Aqilah Al-Makki, [Abu Dabi, Daulat Imarah Al Arabiyah Al Muttahidah: 2006], halaman 331).   
 
Dengan demikian dapat disimpulkan, meski para wali kemungkinan besar sudah terbebas dari dosa, para peziarah tetap disunnahkan membaca Surat Yasin untuknya. Karena selain bermanfaat dan membawa barakah kepada pembaca, juga menambah derajat kesempurnaan para wali di hadapaan Allah swt. Wallahu a'lam. (NUO)    
 

 
 
Muqoffi, Guru Pondok Pesantren Gedangan dan Dosen IAI NATA Sampang Madura, Jawa Timur